Personel dari darat dan udara terus melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut dengan fokus utama di Pelalawan karena paling banyak titik api
Pekanbaru (ANTARA) - Satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Provinsi Riau menyatakan kebakaran terus meluas, yang ditandai dengan munculnya titik api baru di sejumlah daerah.

Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Kamis, menjelaskan lokasi kebakaran baru muncul di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir.

Di Kabupaten Pelalawan muncul kebakaran lahan di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan seluas lima hektare (ha), dan Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci seluas tiga ha. Hal tersebut membuat kondisi kebakaran di Pelalawan makin parah dan menimbulkan asap atau jerebu yang terbawa angin sampai ke Kota Pekanbaru.

Sedangkan di Kabupaten Indragiri Hilir (Ihil), kebakaran lahan muncul di Paret 19 Desa Kulim Jaya Kecamatan Kempas seluas satu ha, di Kelurahan Sungai Salak Kecamatan Tempuling dua ha, di Desa Kerta Jaya Kecammatan Kempas seluas delapan ha, dan paling luas di Parit III Desa Kuala Sebatu Kecamatan Batang Tuaku mencapai 49 ha.

Sementara di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kebakaran lahan muncul di Dusun I Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam mencapai 0,25 ha. Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), kebakaran terjadi di Desa Sei Segajah Kecamatan Kubu seluas tujuh ha, dan di Desa Lenggadai Hilir Kecamatan Rimba Melintang sekitar setengah hektare.

Selain itu, kebakaran lahan juga muncul di Kabupaten Bengkalis yakni di Jl. Kelapa Sari Desa Kelapapati Kecamatan Bengkalis namun luasnya belum diketahui, dan di Jl. Siak Desa Simpang Padang Kecamatan Bathin Solapan seluas 1,5 ha.

Edwar Sanger mengatakan personel dari darat dan udara terus melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut dengan fokus utama di Pelalawan karena paling banyak titik api.

“Total ada lima heli yang dikerahkan ke Palalawan,” katanya.

Berdasarkan data BMKG, pada Kamis pagi Satelit Terra Aqua mendeteksi ada 126 titik panas (hotspot) di Provinsi Riau, yang menjadi indikasi awal karhutla.

“Jumlah titik panas Riau memang melonjak dibandingkan sehari lalu, paling banyak di Pelalawan,” kata Staf Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin.

Dari 126 titik panas di Riau, paling banyak di Pelalawan yakni 51 titik. Kemudian ada juga di Indragiri Hilir 35 titik, Rokan Hilir 13 titik, Indragiri Hulu 9 titik, Siak 7 titik, Bengkalis 4 titik, Kampar dan Dumai masing-masing 3 titik, serta Rokan Hulu satu titik.

Dari jumlah tersebut ada 82 yang terindikasi kuat titik api Karhutla. Lokasi paling banyak di Pelalawan sebanyak 39 titik. Lokasinya berada di sebelah tenggara Kota Pekanbaru.

Kondisi Riau masih sangat rawan terbakar karena hujan bersifat lokal dengan intensitas ringan hingga sedang.

“Apalagi di Pelalawan, sama sekali tidak ada peluang hujan,” katanya.

Baca juga: Jarak pandang di Pelalawan Riau 800 meter akibat asap Karhutla

Baca juga: BMKG: 264 titik panas di Sumatera, terbanyak di Riau

Baca juga: Kabut asap paksa murid dan guru kenakan masker di Pekanbaru


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019