Biak (ANTARA) - Kepala Staf Koopsau III Biak (Kaskoopsau) Marsma TNI Erwin Buana Utama secara simbolis menyerahkan serpihan pesawat Catalina milik Royal Australian Air Force (RAAF) yang jatuh di hutan Fakfak pada era perang dunia II, kepada AIRCDRE John Stanley Meier, Director General of History and Heritage Branch RAAF di Bandara Torea Kabupaten Fakfak.


Kaskoopsau III Biak Marsma Erwin Buana Utama yang mewakili Pangkoopsau III Marsda ndyawan Martono P menyambut baik pengembalian serpihan pesawat Catalina dilakukan RAAF.


Ia menyampaikan penghargaan kepada RAAF yang telah datang ke Indonesia untuk mengevakuasi serpihan pesawat Catalina sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan prajuritnya yang menjadi korban konflik di masa lalu.


"Diharapkan melalui upaya ini dapat mempererat hubungan kerjasama antara Angkatan Udara Indonesia dan Australia dan yang terpenting adalah hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia,"ungkap Marsma Erwin Buana Utama mewakili Pangkoopsau III Marsda Andyawan Martono P dalam keterangan tertulis Kepala Penerangan Koopsau III Kapten (Sus) Yudha Pramono di Biak, Kamis.


Kaskoopsau III Marsma Erwin mengakui, evakuasi serpihan pesawat Catalina ini merupakan hal penting bagi Australia terkait masalah emosional bagi keluarga korban, mengingat, hingga saat ini masih ada sekitar 3.000 tentara Australia yang hilang di Indonesia, selama perang dunia II


Sementara itu, AIRCDRE John Stanley Meier, Director General of History and Heritage Branch RAAF dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada TNI AU serta pemerintah daerah, juga jajaran TNI di Fakfak, serta masyarakat yang telah menemukan dan membantu proses evakuasi pesawat Catalina yang jatuh pada perang dunia kedua ini.


Ikut menyaksikan penyerahan serpihan pesawat Catalina di bandara Fakfak berlangsung Rabu (31/7) kepada RAAF diantaranya Wakil Bupati Fakfak Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si, Dandim 1803/Fakfak, Letkol Inf Yatiman,para pejabat Pemkab Fakfak, serta tim gabungan TNI AU dan RAAF dalam misi evakuasi Catalina.



 

Pewarta: Muhsidin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019