Target perdagangan lima miliar dolar AS per tahun belum bakal tercapai, potensi besar belum bisa tergarap
Moskow (ANTARA) - Seorang pengusaha Rusia menyatakan informasi yang diperlukan bagi peningkatan kerja sama bisnis Indonesia dengan Rusia masih belum lengkap dan belum terbuka sehingga potensi yang sangat besar belum tergarap.

"Target perdagangan lima miliar dolar AS per tahun belum bakal tercapai, potensi besar belum bisa tergarap," kata pengusaha Rusia Aleksander Popov di sela Forum Bisnis Indonesia-Rusia di Moskow, Kamis.

Selain ketersediaan informasi yang belum lengkap antardua negara, Popov menyatakan, produk yang diperdagangkan Indonesia-Rusia juga belum lengkap.

"Indonesia beli banyak minyak dari negara lain. Bukan dari Rusia," katanya.

Bisnis minyak antar dua negara, kata dia, bakal memperbesar nilai perdagangan dan nilai target yang dicanangkan bakal mudah tercapai.

Dia menyebut rencana pembangunan kilang minyak perusahaan Rusia di Tuban, Jatimyang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin, 2016, sebagai upaya yang baik.

"Peluang saling bertemu dan berkenalan bakal membuka banyak peluang," kata Popov.

Importir furnitur Rusia Petr Brukhanskii mengatakan, furnitur ukiran gaya tradisional merupakan produk Indonesia yang disukai warga Rusia.

Dia sudah 10 tahun menjadi importir produk tersebut.

Forum bisnis, kata dia, merupakan arena yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya.

"Banyak kesempatan nyata, saling bertemu dan menandatangani kontrak," kata dia.

Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang digelar Kedutaan Besar RI itu diikuti ratusan pengusaha kedua negara. Sejumlah pejabat dari Indonesia hadir, seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Data KBRI menyebutkan, total perdagangan Indonesia-Rusia 2018 mencapai 2,58 miliar dolar AS, 2017 sebanyak 3,27 miliar dolar, dan 2016 sebesar 2,61 miliar dolar.

Baca juga: Festival Indonesia di Moskow ubah citra kurang bagus dua negara
Baca juga: Festival Indonesia 2019 di Moskow digelar di taman seluas 16,5 ha

Pewarta: Sapto HP
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019