Sentimen positif mengenai kinerja keuangan emiten semester pertama relatif mulai meredup, investor berfokus pada situasi eksternal
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melanjutkan pelemahan seiring maraknya sentimen negatif yang beredar di global.

IHSG ditutup melemah 41,36 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.340,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,31 poin atau 0,82 persen menjadi 1.008,43.

Direktur Utama PT Foster Asset Management Andreas Yasakasih di Jakarta Jumat mengatakan bahwa minimnya katalis positif terutama dari eksternal membuat investor saham cenderung melakukan aksi jual untuk menjaga nilai asetnya.

"Hampir tidak ada katalis positif yang beredar baik dari eksternal maupun dalam negeri," ujarnya.

Dari eksternal, ia mengemukakan, perang dagang antara China dan Amerika Serikat kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengancam bakal menerapkan bea masuk 10 persen bagi impor produk-produk China senilai 300 miliar dolar AS atau sekitar Rp4,25 triliun.

Di sisi lain, lanjut dia, persoalan mengenai brexit (pemisahan Inggris dari Uni Eropa) yang belum menemui titik temu menambah ketidakpastian di pasar saham.

Baca juga: IHSG ditutup melemah dipicu turunnya suku bunga The Fed
Baca juga: IHSG Jumat dibuka melemah 40,41 poin


"Sentimen-sentimen itu menekan bursa saham global, termasuk IHSG. Sentimen itu juga terus berulang yang membuat investor cenderung hati-hati dan menahan diri untuk masuk ke aset berisiko seperti saham, baik investor asing maupun lokal," katanya.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp579,39 miliar pada akhir pekan ini (2/8).

Dari dalam negeri, lanjut dia, pergerakan saham juga terimbas dari melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS, menambah kekhawatiran pasar terhadap perekonomian nasional ke depannya.

"Sentimen positif mengenai kinerja keuangan emiten semester pertama relatif mulai meredup, investor berfokus pada situasi eksternal," ucapnya.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan pelemahan IHSG relatif tertahan seiring hasil penilaian lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap perekonomian Indonesia yang diproyeksikan mengalami pertumbuhan PDB berada di 5,2-5,3 persen pada tahun ini dengan outlook positif.

Ia menambahkan, IMF menilai prospek perekonomian Indonesia tetap menjanjikan, meski juga menekankan perlunya menjaga kewaspadaan terhadap risiko khususnya dari eksternal yang masih mengemuka.

Aktivitas efek di BEI sendiri mencatatkan frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 403.080 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,48 miliar lembar saham senilai Rp8,2 triliun. Sebanyak 143 saham naik, 276 saham menurun, dan 139 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 453,83 poin (2,11 persen) ke 21.087,16, indeks Hang Seng melemah 647,11 poin (2,35 persen) ke 26.918,58, dan indeks Straits Times melemah 30,64 poin (0,93 persen) ke posisi 3.261,11. 


Baca juga: IHSG melemah, penurunan tertahan proyeksi IMF tentang ekonomi RI
Baca juga: IHSG melemah usai penurunan suku bunga The Fed
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019