Jakarta (ANTARA) - Peneliti senior Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J. Kristiadi meyakini Megawati Soekarnoputri sudah memikirkan wacana regenerasi kepemimpinan di PDI Perjuangan, karena cepat atau lambat kepemimpinan harus berganti.

"Regenerasi ini kan hanya soal waktu. Tidak ada yang bisa melawan waktu," kata J. Kristiadi dalam diskusi bertajuk Membaca Kongres PDIP: Who Will Be The Next? yang diselenggarakan PARA Syndicate di Jakarta, Jumat.

Kristiadi mengatakan regenerasi dalam partai sekaliber PDI Perjuangan yang mengusung ideologi sangat kuat, memang membutuhkan waktu. Apalagi figur Megawati sangat menonjol di partai tersebut.

Baca juga: Percepatan Kongres PDI Perjuangan buka peluang regenerasi kepemimpinan

Baca juga: Tjahjo Kumolo: Kongres V PDIP untuk konsolidasi partai

Baca juga: Analis Politik: Percepatan Kongres V PDIP karena adanya kegelisahan


Dia memandang hingga saat ini belum ada figur lain di PDI Perjuangan yang memiliki kharisma serta pengalaman setara atau melebihi putri Bung Karno itu.

Menurutnya, dibutuhkan waktu untuk menularkan kharisma Megawati kepada figur muda PDIP, termasuk kepada kedua anak Megawati yang disebut berpeluang kuat menggantikan Megawati di masa-masa mendatang yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Kristiadi sendiri mengaku belum dapat memperkirakan seperti apa bentuk regenerasi yang akan terjadi di PDIP.

Adapun Kongres V PDI Perjuangan yang akan dihelat di Bali 8-10 Agustus 2019, diyakini akan kembali mengukuhkan Megawati sebagai ketua umum lima tahun mendatang.

Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, suara peserta Rakernas IV PDI Perjuangan dan akar rumput partai menghendaki agar Megawati berkenan kembali memimpin partai.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019