Tegucagalpa, Honduras (ANTARA) - Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez pada Sabtu (3/8) membantah laporan dari pengadilan AS yang mengaitkan dia dengan penyelundupan narkoba, dan menuduh para penjarah berusaha balas-dendam terhadap dia.

"Para penyelundup narkoba berusaha membalas terhadap satu-satunya presiden yang telah melakukan apa yang perlu dilakukan," kata Hernandez dalam satu taklimat. Ia merinci upayanya untuk mengekang penjualan barang haram itu di negara kecil Amerika Tengah, tempat komplotan narkoba memiliki kubu kuat.

Hernanzez secara khusus menentang laporan dari lembaga penyiaran berbahasa Spanyol dan berpusat di AS Univision, yang digambarkan sebagai terlibat dalam persekongkolan kegiatan keuangan, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.

Univision telah memberi perincian di dalam dokumen 44-halaman berkaitan dengan pengadilan penyelundup narkoba mendatang di New York atas dua bersaudara Hernandez --Juang Antonio "Tony' Hernandez, yang berisi kesaksian dari seseorang yang kelihatan seperti mantan pejabat.

"Semua ini adalah tuduhan palsu yang dibuat orang seorang penyelundup narkoba," kata Hernandez, saat mengakui bahwa dokumen semacam itu telah diajukan ke hadapan seorang hakim AS.

Presiden Honduras tersebut, seorang pengacara konsevatif yang memangku jabatan pada 2014, telah melancarkan kebijakan keras terhadap kartel narkoba dan gerombolan jalanan yang telah didukung oleh Amerika Serikat dan dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.

Sumber: Reuters
Baca juga: Adik presiden Honduras ditangkap di AS terkait narkoba
Baca juga: Helikoper jatuh di Honduras, enam tewas termasuk saudara presiden
Baca juga: Dagang narkoba, anak mantan presiden Honduras ditangkap
​​​​​​​

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019