Jakarta (ANTARA) - Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta beroperasi normal kembali pascaterputusnya pasokan listrik dari PLN pada pukul 11.50 WIB.

Sekretaris Perusahaan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Muhamad Kamaludin, Minggu, mengatakan pasca terputusnya aliran listrik, pihaknya telah melakukan penanganan  peralatan agar  siap untuk beroperasi ketika pasokan listrik dari
PLN sudah kembali normal.

"Setelah memperoleh konfirmasi pemulihan pasokan listrik dari PLN, ditargetkan mulai
pada pukul 20.00 WIB, MRT Jakarta akan kembali membuka layanan kepada publik," kata Kamaludin dalam keterangannya yang diterima Antara di Jakarta.

Saat terjadi gangguan listrik juga dikabarkan ada penumpang yang terjebak di stasiun-stasiun, bahkan ada yang terjebak di rangkaian kereta.

Total ada empat rangkaian kereta yang sempat terjebak yakni antara stasiun Bendungan Hilir-Istora, Istora-Bendungan Hilir, Lebak Bulus-Fatmawati dan Fatmawati-Lebak Bulus.

Mulai pukul 11.55 WIB, dilakukan proses evakuasi terhadap seluruh penumpang, baik yang berada di stasiun maupun yang berada di kereta. Dan pada pukul 12.53 WIB, seluruh penumpang yang berada di kereta telah selesai di evakuasi.

"Adapun jumlah penumpang yang dievakuasi dari seluruh stasiun termasuk yang dari kereta dengan melalui stasiun terdekat, berjumlah 3.410 orang dalam keadaan baik dan selamat," ujar Kamaludin.

Atas kejadian terganggunya MRT pada hari ini, pihak MRT memohon maaf pada seluruh masyarakat pengguna jasa layananal MRT.

"Kami memohon maaf atas kondisi ini. Yang pasti dalam upaya pemulihan operasi, MRT Jakarta menempatkan aspek keamanan dan
keselamatan sebagai prioritas utama kami dan dengan tetap berkoordinasi intensif dengan PLN," ucap Kamaludin menambahkan.

Adapun dari informasi yang beredar, hasil identifikasi penyebab terputusnya pasokan listrik tersebut terjadi pada sistem transmisi 500KV, sehingga seluruh sistem interkoneksi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara terganggu.

Sebagai informasi, MRT Jakarta disuplai penuh dari dua jalur yang bersumber dari dua subsistem 150KV PLN yang berbeda, yaitu Subsistem Gandul-Muara Karang melalui Gardu Induk Pondok Indah dan Subsistem Cawang-Bekasi melalui Gardu Induk CSW.

Dalam keadaan failure pada salah satu jalur suplai, maka satu suplai lainnya dapat menggantikan 100 persen kebutuhan daya keseluruhan MRT.

"Kasus hari ini tergolong kejadian luar biasa yang menyebabkan lumpuhnya kedua jalur suplai tersebut," ujar Kamaludin.

Sampai saat ini belum bisa dipastikan secara terkonfirmasi di mana sumber terganggunya pasokan listrik untuk Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.


Baca juga: TransJakarta berlakukan tarif Rp0 imbas listrik padam

Baca juga: Listrik lumpuh, warga Setiabudi kesulitan air

Baca juga: PLN : listrik padam tidak sampai tengah malam

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2019