Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengingatkan kepada 980 wisudawan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tentang bahaya radikalisme dan area rawan korupsi.

Tjahjo mengatakan hal itu dalam sambutannya saat Sidang Senat Terbuka wisuda IPDN, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin.

Ia meminta para praja yang baru diwisuda untuk menjauhi area rawan korupsi karena korupsi saat ini menjadi salah satu persoalan bangsa yang harus diselesaikan.

"Tantangan yang berikutnya adalah saling mengingatkan di antara kita, termasuk saya termasuk seluruh pejabat Kemendagri di seluruh tingkatan agar berhati-hati pada area rawan korupsi," ujar Tjahjo.

Ia menyebutkan, area-area yang rawan untuk terjadinya korupsi di suatu institusi, antara lain, penyalahgunaan wewenang, perencanaan anggaran, jual beli jabatan dan pengadaan barang dan jasa.

"Anda harus hati-hati pada penyalahgunaan wewenang, hati-hati pada perencanaan anggaran, hati-hati pada jual beli jabatan, hati-hati pada pengadaan barang dan jasa," jelasnya.

Tak hanya itu, Tjahjo juga menyebut tiga hal lainnya yang menjadi tantangan bangsa Indonesia, yang perlu dicermati para wisudawan yakni terorisme, radikalisme dan narkoba.

"Radikalisme dan terorisme menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia , bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri," kata Tjahjo.

Selain itu, musuh besar bangsa lainnya yang harus segera diberantas adalah persoalan narkoba. Oleh karena itu, narkoba yang mengincar generasi muda harus dimusuhi secara bersama.

"Narkoba ini musuh bangsa ini, musuh generasi ini, ini yang harus anda wujudkan, ingatkan keluarga anda, diri anda semua, jangan sampai terjebak pada masalah narkoba," kata Tjahjo.

Dalam kesempatan yang sama Rektor IPDN, Murtir Jeddawi, mengingatkan IPDN dicanangkan sebagai kampus revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo. Lulusan diharapkan menjadi teladan dan inovasi bagi bangsa.

"Presiden ingin mencetak bangsa dan SDM yang memiliki perbaikan mental, fisik, spiritual maupun dalam tata kehidupan dan berbangsa serta komitmen moral," ucap Murtir.

Sebanyak 980 orang yang terdiri dari 598 Praja dari Program studi Diploma IV dan 146 orang Praja dari program sarjana, 38 kepamongprajaan, 161 program magister dan 37 program doktor diwisuda pada hari ini.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019