Nanti akan ada buku saku yang menjadi pedoman bersama
Makassar (ANTARA) - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi menginisiasi Rapat Koordinasi penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Rakor Karhulta) di Sulawesi Selatan untuk mengantisipasi agar peristiwa itu tidak berdampak luas.

"Pentingnya Rakor ini untuk menyatukan persepsi penanggulangan Karhutla dan upaya mengantipasinya secara bersama," kata Surawahadi pada Rakor Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Kodam XIV/Hasanuddin di Makassar, Senin.

Menurut dia, hasil dari Rakor ini akan disampaikan pada rapat khusus dengan Presiden Jokowi dan Menko KLH dalam menangani persoalan Karhutla yang asapnya sudah sampai ke luar negeri.

Baca juga: Karhutla di Aceh Barat makin meluas capai 50 Ha dan sulit dipadamkan

Dia mengatakan, harapan dari rakor tersebut ke depan akan dibuatkan prosedur tetap, sehingga penanganannya lebih jelas, termasuk dengan pelibatan unsur TNI dengan 215 jumlah Koramil dari 16 Kodim yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan.

"Nanti akan ada buku saku yang menjadi pedoman bersama, sehingga koordinasi lebih baik lagi," katanya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Hamka, Kepala Badan Meteorologi, Kepala Balai Besar Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Kadis Kehutanan Sulsel, Kadis Sosial Sulsel, perwakilan BKSDA Pompengan dan perwakilan Basarnas Sulsel.

Baca juga: KLHK tindak tegas pelaku karhutla

Pada Rakor yang dipimpin Pangdam XIV/Hasanuddin di forum terungkap kondisi sarana dan prasarana penanggulangan Karhutla dan disepakati untuk menggelar apel bersama minggu depan, termasuk memperlihatkan kesiapan sarana dan prasarana masing-masing.

Sementara pantauan terkini yang disampaikan pihak BMGK Wilayah IV bahwa dari pemantauan pada pukul 08.00 - 11.00 EWIB, titik api ada di sekitar Danau Matano, Luwu Timur dengan intensitas 60-61 persen.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi disela Rakor penanganan Karhutla di Makassar, Senin (05/08/2019). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019