Manado (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia menyalurkan kredit Rp5,1 triliun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di empat provinsi Indonesia Timur, yakni Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara. "Penyaluran kredit tersebut mengalami pertumbuhan 26 persen dibandingkan posisi triwulan pertama tahun 2007 yang hanya sebesar Rp4,045 triliun," kata Pemimpin Wilayah BRI Manado, I Komang Sudiarsa, di Manado, Kamis. Dibandingkan posisi Desember 2007 yang hanya Rp4,89 triliun, kredit yang tersalur hingga 31 Maret 2008 tersebut mengalami pertumbuhan 4,3 persen, lanjut I Komang. "Semua kredit tersalur pada sektor UMKM, dengan dominasi lebih terarah pada usaha mikro dan ritel, yakni mencapai 95 persen dari kredit yang terealisasi per Maret 2008,"kata I Komang. Pinjaman kategori ritel tercatat sebanyak Rp2,52 triliun, tumbuh 56,5 persen dibanding tahun lalu, kredit mikro Rp2,34 triliun atau tumbuh 30,7 persen, rinci I Komang. Sementara kredit menengah di atas Rp5 miliar hanya terealisasi Rp168 miliar, karena BRI lebih fokus ke sektor kecil dan ritel, sehingga kredit besar itu tidak tergarap maksimal. Dengan penyaluran kredit mencapai Rp5,1 triliun, maka bila dibandingkan dengan "funding" (penghimpunan dana pihak ketiga) hanya sebesar Rp3,412 triliun, berarti mencatat "Loan to Deposit Ratio" (LDR) sangat tinggi, yakni hampir mencapai 150 persen. DPK Rp3,412 triliun itu mengalami pertumbuhan 23 persen dibandingkan posisi sama tahun lalu, terdiri produk tabungan Rp2,18 triliun (64 persen), deposito Rp406,12 miliar, sisanya giro, kata I Komang. "Meningkatnya tabungan merupakan dampak positif program undian Untung Beliung yang terus digelar BRI dan ternyata mendapat sambutan sangat positif masyarakat,"aku I Komang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008