Moskow (ANTARA) - Dubes RI untuk Rusia Mohammad Wahid Supriadi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) terkait pelaksanaan Festival Indonesia di Moskow empat kali berturut-turut setiap tahun sejak 2016.

Pendiri MURI Jaya Suprana saat menyerahkan penghargaan tersebut di Moskow, Senin, menyatakan bahwa bahkan orang Rusia mengakui bahwa Festival Indonesia itu merupakan kegiatan terbesar yang diadakan negara lain di negeri tersebut.

Jaya Suprana mengatakan, tidak mudah menggelar acara dengan melibatkan lebih dari seribu peserta seperti Festival Indonesia itu, apalagi dilakukan di negeri orang.

Baca juga: Minyak goreng Indonesia laris di Festival Moskow Rusia

Oleh karena itu, kata dia, pemrakarsanya harus mendapat penghargaan.

Menurut Dubes, festival tersebut sangat didukung Wali Kota Moskow karena kegiatannya dinilai bukan saja mempromosikan Indonesia ke Rusia tapi juga promosi yang bagus buat Rusia ke Indonesia.

"Kami dapat dukungan tak ternilai dengan digratiskannya pemakaian Taman Krasnaya Presnya dan dibuatkannya iklan billboard di Metro (jalur kereta api bawah tanah)," katanya.

Festival Indonesia 2019 di Rusia digelar di Taman Krasnaya Presnya, Moskow, 2-4 Agustus. Dari mulai pembukaan hingga penutupan dimeriahkan pertunjukan seni tari berbagai daerah di Indonesia.

Kunjungan warga Rusia ke festival Indonesia di Moskow yang terus meningkat dari tahun ke tahun sejak 2016, kata seorang pejabat rusia yang mewakili Wali Kota Moskow, Ilya Kuzmin, menjadi tantangan untuk terus meningkatkannya.

Target kunjungan Festival Indonesia 2019 sebanyak 140 ribu orang, naik lima ribu dibandingkan kunjungan tahun sebelumnya.

Ada 177 anjungan digelar di taman seluas 16,5 ha tersebut dengan menjual aneka produk yang sebagian besar diminati warga Moskow, mulai nasi goreng, bakso, batik, hingga kopi.

Baca juga: Anak pemulung Bantar Gebang terima sumbangan seribu dolar di Moskow

Baca juga: Busana tenun Baduy dipamerkan di Moskow

Baca juga: Pemerintah Aceh Promosi Potensi Unggulan di Moskow

Pewarta: Sapto HP
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019