Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis mengatakan krisis semangat kebangsaan dan jati diri bangsa merupakan pintu masuk bagi berkembangnya radikalisme dan ideologi yang dapat merusak bangsa.

Ia mengatakan mahasiswa yang merupakan aktor perubahan harus bisa berpikir kritis agar tidak mudah terpapar paham yang bertentangan dengan nilai Pancasila.

"Mahasiswa harus kritis menyikapi hal ini agar tidak mudah dipengaruhi,” ujar Hendri saat memberikan materi pada Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Lapangan terbuka Universitas Riau, Senin.

Dikutip dari siaran pers, Hendri mengatakan, pemberian materi penguatan Pancasila dan bela negara secara terpusat merupakan cara efektif untuk menangkal ideologi lain yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi Universitas Riau yang mengundang BNPT untuk memberikan wawasan tentang bahaya radikalisme dan juga wawasan kebangsaan kepada mahasiswa kampus itu.

Ia mengatakan lingkungan akademis seharusnya menjadi pioner dalam memperkuat pendidikan kewarganegaraan dengan menanamkan pemahaman yang mendalam terhadap empat konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kampus, kata Hendri, dapat mengarahkan para pemuda pada beragam aktivitas yang berkualitas baik di bidang akademis, sosial, keagamaan, seni, budaya, maupun olahraga.

"Kampus dapat memberikan pengajaran dan pemahaman agama yang damai dan toleran di lingkungan akademis sehingga pemuda tidak mudah terjebak narasi radikalisme yang seringkali membajak dan mengeksploitasi ajaran agama untuk kepentingan kekerasan," ujarnya.

Pada akhir pemaparannya, Hendri mengatakan, satu hal yang tidak kalah penting adalah hadirnya karakter tokoh dan keteladanan bagi generasi muda yang mampu mengarahkan idealisme tinggi mereka pada hal positif.

Acara yang diikuti 6.627 mahasiswa itu juga dihadiri Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Rektor UNRI Profesor Aras Mulyadi, Wakajati Riau Mia Amiati, Direktur Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Didin Wahidin.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019