Jakarta (ANTARA) - Operator telekomunikasi Indosat Ooredoo melanjutkan momentum pertumbuhan positif selama semester I-2019 dengan pendapatan selular tumbuh 15,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sementara total pendapatan tumbuh sebesar 11,1 persen menjadi Rp.12,3 triliun.

Sementara EBITDA (laba perusahaan sebelum dikurangi bunga utang dan pajak terutang yang harus dibayarkan kepada pemerintah) tumbuh sebesar 26,6 persen menjadi sebesar Rp4,4 triliun pada semester pertama 2019 dan belanja modal Rp5,4 triliun untuk periode semester pertama 2019, meningkat sebesar 101,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya..

"Laporan kinerja perusahaan yang kami sampaikan hari ini menunjukkan bahwa kami mampu mengeksekusi dengan baik strategi kami dan membuat kemajuan yang baik dalam upaya peningkatan jaringan kami. Kami terus mempercepat kemampuan digital kami serta mendengarkan masukan dari pelanggan dan masyarakat"," kata Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dikatakan, perusahaan ingin memanfaatkan momentum ini dan terus memberikan pengalaman positif bagi pelanggan. Ke depan, prioritas adalah mempercepat peningkatan jaringan 4G, memperkuat penawaran dan memperluas jangkauan jaringan kami sehingga lebih banyak orang dapat menikmati dunia digital.

Sedangkan basis pelanggan tercatat sebanyak 56,7 juta, meningkat sebesar 6,4 persen dibandingkan triwulan pertama 2019 diakibatkan oleh peningkatan kualitas layanan jaringan serta penawaran produk yang inovatif serta menarik. Rencana tiga tahun Perusahaan dalam memperluas jaringan 4G dan meningkatkan pengalaman pelanggan, dilaksanakan secara konsisten.

Saat ini perusahaan mengoperasikan total sebanyak hampir 25 ribu BTS 4G di 475 kota dengan cakupan populasi mencapai 82,9 persen.

Perusahaan juga telah berhasil menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap kedua pada tanggal 23 Juli 2019, obligasi Perusahaan menerima kelebihan permintaan sebanyak 1,7 kali atau senilai Rp3,38 triliun yang terdiri dari obligasi sebesar Rp2,59 triliun dan sukuk sebesar Rp794 miliar.

Pencapaian ini mencerminkan dukungan dan kepercayaan yang kuat dari pasar sehingga mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan pelayanan serta membangun jaringan yang terbaik untuk melayani pelanggan.

Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi sebesar 81 persen, 16 persen, dan 3 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019.

Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan pada semester pertama 2019 naik menjadi 35,5 menit atau naik 10,1 persen dibandingkan semester pertama 2018, sebagai akibat penurunan basis pelanggan dimana penurunan layanan suara terus berlanjut.

Kinerja perusahaan semester pertama 2019 ini juga didukung oleh berbagai kegiatan pemasaran, antara lain peluncuran paket New Freedom, sebuah paket layanan data yang menarik dengan kuota telpon ke seluruh operator.

Baca juga: Sempat terganggu akibat listrik padam, jaringan Indosat kembali normal
Baca juga: Indosat Ooredoo incar jadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan
Baca juga: Ini jajaran direksi dan komisaris baru Indosat Ooredoo

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019