Keberadaan Jawa Timur yang kini mampu menggeser Riau sebagai produsen minyak terbesar di Tanah Air tidak lepas dari peran media.
Malang (ANTARA) - Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan bahwa produksi minyak di Jawa Timur  mampu menggeser posisi Riau yang sebelumnya sebagai produsen terbesar di Tanah Air.

"Sangat membanggakan bagi Jawa Timur karena produksi minyak di provinsi ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Jatim bisa menggeser posisi Riau," kata Nurwahidi di sela Lokakarya Media Periode II-2109 di Batu, Jawa Timur, Selasa.

Nurwahidi mengakui keberadaan Jawa Timur yang kini mampu menggeser Riau sebagai produsen minyak terbesar di Tanah Air tidak lepas dari peran media.

Capaian produksi minyak di wilayah Jabanusa pada Juni 2019, dari 13 produsen penghasil minyak dengan aktual total sebesar 264.426,16 BOPD dan gas bumi sebesar 697,80 MMSCFD.

Rincian capaian masing-masing Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah EMCL yang berlokasi di Bojonegoro menghasilkan minyak bumi sebesar 225.465 BOPD dan gas bumi sebesar 34,52 MMSCFD, PHE Tuban East Java menghasilkan minyak bumi sebesar 1.008 BOPD dan gas bumi sebesar 2,50 MMSCFD.

Sementara itu, HCML menghasilkan minyak bumi sebesar 5.719 BOPD dan gas bumi sebesar 80,75 MMSCFD, KEI (Madura) menghasilkan minyak bumi sebesar 64 BOPD dan gas bumi sebesar 183,97 MMSCFD, Ophir Madura Offshore Pty Ltd menghasilkan gas bumi sebesar 50,72 MMSCFD, Ophir Sampang Pty Ltd menghasilkan minyak bumi sebesar 153 BOPD dan gas bumi sebesar 36,94 MMSCFD.

Baca juga: SKK Migas optimis investasi hulu migas bakal meningkat, ini alasannya

Camar Resource Canada menghasilkan minyak bumi sebesar 400 BOPD dan gas bumi sebesar 1,90 MMSCFD, PHE West Madura Offshore (WMO) menghasilkan minyak bumi sebesar 3.482 BOPD dan gas bumi sebesar 123,42 MMSCFD, Petronas Carigali Ketapang II Ltd menghasilkan minyak bumi sebesar 11,41 BOPD dan gas bumi sebesar 30,84 MMSCFD.

Petronas Carigali Muriah Ltd menghasilkan gas bumi sebesar 28,12 MMSCFD, Saka Indonesia Pangkah Limited menghasilkan minyak bumi sebesar 3.150 BOPD dan gas bumi sebesar 26,49 MMSCFD, serta LPG sebesar 72.05 (MT) C3+C4, Minarak Brantas Gas Inc menghasilkan gas bumi sebesar 11,01 MMSCFD, PT Pertamina menghasilkan minyak bumi sebesar 13.565 BOPDdan gas bumi sebesar 86,61 MMSCFD.

Proyek-proyek yang sedang berjalan adalah PEPC-Jambaran Tiung Biru: 190 MMSCFD, EMCL-Kedungkeris dan pemboran-pemboran eksplorasi serta eksploitasi lainnya.

Khusus, Bojonegoro Exxon Mobil Cepu Limited merupakan bagian produksi minyak terbesar pada periode Juni 2019 dan hasil produksi Migas dari EMCL mencapai 255 ribu barel per hari.

"Kami berharap dengan adanya Kedungkeris nanti dapat memberikan produksi minyak hingga 10 ribu barel per harinya," kata Nurwahidi.

Terkait proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) oleh Pertamina EP Cepu di Bojonegoro nantinya dapat memberikan kontribusi gas dan diharapkan pada tahun 2021 sudah bisa beroperasi dengan perolehan 190 MMSC.

Oleh karena itu, lanjutnya, SKK Migas berharap kerja sama dengan media semakin baik dan terus saling berkomunikasi untuk bisa memberikan informasi kepada masyarakat terkait produksi hulu migas yang ada, dan pihak SKK akan terus memberikan segala bentuk informasi yang dibutuhkan.

"Dan media pun harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kegiatan dan produksi hulu migas di daerah," tuturnya.
Baca juga: SKK Migas: Realisasi lifting migas tak capai target pada semester I

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019