Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (persero) Tbk akan mengembangkan platform perbankan digital wealth management atau pengelolaan dana nasabah kaya guna memudahkan para nasabahnya dalam mengakses layanan keuangan dan investasi.

"Nasabah diharapkan nanti bisa langsung melakukan transaksi online untuk membeli produk-produk investasi, seperti reksadana dan retailbound melalui platform tersebut," kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi dalam acara temu nasabah bertema Beyond Wealth 2019 di Jakarta, Rabu.

Platform perbankan digital itu rencananya akan diperkenalkan tahun depan.

Hery menjelaskan dalam revolusi industri 4.0 sektor perbankan turut mengalami dampak dari fenomena disrupsi digital, yakni inovasi teknologi yang menjadi hal mutlak bagi perusahaan.

"Disrupsi digital merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Namun dengan menggunakan teknologi yang tepat, produktif, efektif dan efisien dapat semakin meningkat dan menjadikan salah satu keunggulan kompetitif suatu perusahaan," jelasnya.

Lebih lanjut Hery menambahkan fenomena itu sejalan dengan hasil penelitian sekolah bisnis Massachusetts Institute of Technology (MIT Sloan) di Amerika Serikat pada tahun 2017, yang menyebutkan 50 persen perusahaan memperoleh pendapatan dari ekosistem digital. Adapun angka pertumbuhan pendapatan sebesar 32 lebih tinggi dan margin laba 27 persen lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakan teknologi digital.

"Nasabah wealth kami sekarang sekitar 55.000 dengan dana kelolaan sekitar Rp205 triliun selalu mengalami pertumbuhan sekitar 8-10 persen setiap tahun," ungkapnya.

Bank Mandiri terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan kinerja yang baik. Pada semester I 2019, laba bank plat merah ini telah mencapai Rp13,5 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 11 persen dibandingkan tahun lalu.

Dari sisi kualitas kredit tercatat membaik dengan adanya penurunan non performing loan (NPL) sebesar 54 basis point. Adapun penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar 12 persen secara tahunan, yaitu Juni 2019 dibanding Juni 2018 dan sudah mencapai Rp691 triliun.

Kemudian penghimpunan dana saat ini telah mencapai Rp843 triliun.

"Dengan demikian dari sisi aset kita juga mengalami pertumbuhan cukup baik sekitar 7 persen," papar Hery.

Sementara itu dalam bisnis private banking, Bank Mandiri sedang berupaya menjadi pemain utama. Bank plat merah ini tidak hanya membangun bisnis di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura.

"Bank Mandiri terus berbenah dan maju mengikuti inovasi teknologi bisnis yang saat ini ada. Wealth Management Group, Mandiri Private Banking dan Mandiri Prioritas tentunya tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi (perbankan digital) tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Bank Mandiri paparkan prospek bisnis revolusi industri 4.0
Baca juga: Wapres minta Bank Mandiri turunkan bunga
Baca juga: Bank Mandiri tingkatkan wawasan nasabah hadapi revolusi industri 4.0

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019