Karawang (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil berharap Pertamina tidak hanya memberikan ganti rugi kepada warga yang terdampak tumpahan minyak dari kebocoran anjungan migas Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai Karawang, Jawa Barat.

"Bapak-bapak tidak usah khawatir semua sifatnya kerugian itu akan diganti (Pertamina). Saya berharap Pertamina tidak hanya ganti rugi tapi memberi ekstra karena ada dampak psikologis," kata Ridwan Kamil seusai melakukan dialog dengan warga terdampak pencemaran minyak di Kantor Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Rabu.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini mengatakan pihaknya telah menugaskan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana untuk membentuk tim khusus yang akan mendata kerugian akibat bencana yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut.

"Kepada warga, saya telah tugaskan Bupati Karawang untuk mendatangi warga untuk membentuk tim untuk mencatat ganti ruginya. Harus seobyektif mungkin warga harus memastikan infonya tidak dikurangi atau dilebihi," katanya.

Bahkan di hadapan warga dan pihak terdampak, Gubernur Jabar berseloroh jangan sampai nanti Presiden Joko Widodo turun tangan mengatasi masalah ini.

"Makanya saya datang dari Bandung ke sini," kata dia.

Selain itu, lanjut Ridwan Kamil juga menugaskan dinas-dinas terkait untuk mengkaji di luar hal lain terkait pencemaran minyak di perairan utara Karawang seperti masalah kesehatan.

"Saya dengar ada masalah ISPA juga warga. Itu harus diatasi oleh dinas terkait. Kemudian abrasi juga harus dicarikan solusi," kata dia.

Baca juga: Pertamina agar berkoordinasi dengan K/L tanggulangi tumpahan minyak

Baca juga: DLH: tumpahan minyak mentah belum berdampak ke hutan mangrove

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019