Jakarta (ANTARA) - Pabrikan kendaraan SsangYong Motor Co, pada Selasa (6/8), sedang mempertimbangkan beberapa langkah efisiensi menyusul kerugian perusahaan, termasuk pengurangan jumlah jajaran eksekutif.

Presiden dan CEO SsangYong Motor, Yea Byung-tae, menurut seorang juru bicara perusahaan, mengatakan produsen mobil itu akan mulai membahas serangkaian langkah-langkah pemotongan biaya, termasuk mengurangi jumlah eksekutif hingga 20 persen, demikian laporan Kantor Berita Yonhap, Rabu.

Langkah-langkah yang sedang ditinjau itu merupakan respon "pendahuluan" untuk menanggapi kenaikan biaya dan keuntungan yang semakin memburuk demikian isi pesan Yea Byung-tae.

Pada Januari-Juni 2019, SsangYong Motor mengalami kerugian hampir dua kali lipat menjadi 77,6 miliar won dari 39,6 miliar won pada periode yang sama 2018.

Permintaan yang lebih rendah terhadap produk-produknya serta biaya pemasaran yang lebih tinggi dalam persaingan pasar yang lebih ketat dengan para pesaing memakan paruh pertama biaya lini bawah.

Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki perusahaan India Mahindra & Mahindra itu hanya menjual kendaraan SUV. Sedangkan jajaran produknya terdiri dari G4 Rexton, Tivoli, Korando C, dan Korando Turismo.

Pada akhir Juli 2019, SsangYong Motor dan serikat pekerja menyetujui kesepakatan upah selama 10 tahun berturut-turut tanpa melakukan pemogokan.

Baca juga: SsangYong dan enam produsen mobil impor tarik 49ribu mobil di Korsel
Pewarta:
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019