Penembakan massal di Nova Scotia Kanada, 19 orang dilaporkan tewas

  • Selasa, 21 April 2020 04:53 WIB

Bendera Kanada berkibar setengah tiang di Menara Perdamaian di Parliament Hill di Ottawa untuk mengenang para korban penembakan massal di Nova Scotia, di Ontario, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/Blair Gable/wsj.

Sejumlah bunga terletak di bawah tiang bendera Kanada yang berkibar setengah tiang di Pos Polisi Royal Canadian Mounted Police (RCMP) di Bible Hill, Nova Scotia, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/John Morris/wsj.

Sejumlah bunga diletakkan di bawah bendera Kanada untuk mengenang korban tewas termasuk seorang polisi wanita Heide Stevenson di pagar Markas Besar Royal Canadian Mounted Police (RCMP) di Dartmouth, Nova Scotia, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/John Morris/wsj.

Sebuah mobil patroli polisi berjaga di depan Klinik Gigi Atlantic Denture yang menjadi tempat kerja tersangka penembakan massal Gabriel Wortman di Dartmouth, Nova Scotia, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/John Morris/wsj.

Dua warga mengheningkan cipta di lokasi mengenang korban tewas penembakan massal termasuk seorang polisi wanita Heide Stevenson di pagar Markas Besar Royal Canadian Mounted Police (RCMP) di Dartmouth, Nova Scotia, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/John Morris/wsj.

Mobil jenazah yang membawa korban tewas penembakan massal, seorang polisi wanita Heide Stevenson meninggalkan gedung William D. Finn Center untuk Kedokteran Forensik di Dartmouth, Nova Scotia, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/John Morris/wsj.

PM Kanada Justin Trudeau mengheningkan cipta untuk mengenang para korban penembakan massal di Nova Scotia di Gedung Parlemen di Ottawa, Ontario, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/Blair Gable/wsj.

Bendera Nova Scotia berkibar setengah tiang di perbatasan Nova Scotia untuk mengenang korban tewas penembakan massal oleh tersangka Gabriel Wortman di Fort Lawrence, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/John Morris/wsj.

Sebuah ucapan belasungkawa dan dukungan bagi kepolisian Kanada terpasang di seberang jalan Sekolah Debert yang menjadi tempat kerja guru kelas 3 dan 4, Lisa McCully, salah seorang korban penembakan massal di Debert, Nova Scotia, Kanada, Senin (20/4/2020). Pihak kepolisian Kanada menyatakan, korban tewas dari penembakan massal terburuk dalam sejarah Kanada yang terjadi di Nova Scotia pada Minggu (19/4) tersebut bertambah menjadi 19 orang, termasuk seorang perwira polisi wanita dan tersangka pria bersenjata Gabriel Wortman. ANTARA FOTO/REUTERS/John Morris/wsj.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait