Krisis Air Bersih di Berbagai Daerah

  • Kamis, 20 September 2018 08:30 WIB

Warga mengambil air dari sungai yang kering di Desa Glagah, Tangen, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (19/9/2018). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, sebanyak 32 desa di tujuh kecamatan di Sragen mengalami kesulitan air bersih. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/pras.

Warga mengambil air dari sungai yang kering di Desa Glagah, Tangen, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (19/9/2018). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, sebanyak 32 desa di tujuh kecamatan di Sragen mengalami kesulitan air bersih. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/pras.

Warga mendapatkan kiriman air bersih dari pemerintah setempat di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, Senin (17/9/2018). BPBD Situbondo mendistribusikan air ke enam kecamatan di Kabupaten Situbondo yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih saat musim kemarau. ANTARA FOTO/Seno/pras.

Warga membawa jeriken untuk mendapat air bersih di tempat penyaluran air kawasan lembah Gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (14/9/2018). Sejak kemarau tiga bulan lalu warga setempat kesulitan mendapat air bersih karena rusaknya pipa saluran air akibat kebakaran hutan Gunung Sumbing. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/pras.

Warga antre mendapatkan air bersih di Desa Jatisari, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018). Polres Situbondo membantu penyaluran di Desa Jatisari yang sudah lima bulan kesulitan air bersih selama musim kemarau akibat pipa di desa tersebut rusak. ANTARA FOTO/Seno/pras.

Warga mengambil air dari dasar umbul di Kampung Ciburuy, Warunggunung, Lebak, Banten, Minggu (9/9/2018). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lebak, kemarau pada 2018 menyebabkan sebanyak 1.100 kepala keluarga yang tersebar di 16 kecamatan di Lebak mengalami kesulitan air bersih. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/pras.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait