Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz telah bersiap untuk meningkatkan produksi kendaraan listriknya (EV) di tiga benua, dengan membangun pabrik-pabrik baterai baru selain perakitan kendaraan.

Selain di Eropa dan Asia, Mercedes-Benz belum lama ini membuka pabrik baterai barunya di Benua Amerika yang terletak di Bibb Country Alabama.

Pabrik baterai AS yang baru menggarisbawahi pentingnya Amerika Serikat dalam jaringan produksi global Mercedes-Benz dan status Alabama sebagai pusat ekspor SUV mewah juga di era listrik.

Mercedes-Benz akan memproduksi SUV EQS dan SUV EQE di pabriknya di Alabama, sebagai bagian dari dorongan global untuk memproduksi kendaraan bertenaga listrik di tujuh lokasi di tiga benua. Pabrik baterai canggih di Bibb County akan menyediakan baterai untuk SUV EQS baru dan SUV EQE.

Baca juga: Mercedes-Benz sapa penggemar G-Class dengan "Immortal Love"

Baca juga: Mercedes-Benz dan ProLogium kembangkan baterai kapasitas tinggi


Pembukaan pabrik baterai baru kami di Alabama merupakan tonggak utama dalam perjalanan Mercedes-Benz menuju serba listrik.

Dengan pendekatan komprehensif termasuk sumber sel lokal dan strategi daur ulang, Mercedes menggarisbawahi pentingnya AS, di mana Mercedes-Benz telah sukses selama beberapa dekade, kata Ketua Dewan Manajemen Mercedes-Benz Group, Ola Kallenius, dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu.

Sejak 1990-an, Mercedes-Benz telah menginvestasikan total lebih dari 7 miliar dolar di Alabama. Dari jumlah ini 1 miliar dolar diinvestasikan ke pabrik baterai, pusat logistik dan untuk meningkatkan jalur produksi untuk membuat EV.

Saat ini, Mercedes-Benz U.S. International (MBUSI) mempekerjakan sekitar 4.500 orang dan juga mengamankan sekitar 11.000 pekerjaan tambahan dengan pemasok dan penyedia layanan di wilayah tersebut.

Sekitar 4 juta unit kendaraan Mercedes-Benz telah diproduksi pabrik Tuscaloosa sejak 1997, dengan sekitar 260.000 SUV diluncurkan dari jalur produksi pada tahun 2021 saja. Sekitar dua pertiga dari produksi tahunan diekspor, menjadikan MBUSI salah satu pengekspor mobil terbesar dari AS.

Sistem baterai, yang akan dipasang ke SUV EQS, dengan pilihan varian 7 kursi, menggunakan desain modular yang sudah terlihat di EQS dan EQE dan menggunakan bahan kimia sel yang sangat canggih yang mengandung nikel, kobalt, dan mangan dalam rasio 8 :1:1.

Pengurangan kandungan kobalt menjadi sekitar sepuluh persen, selain untuk produksi baterai yang netral CO2, juga meningkatkan keberlanjutan.

Baca juga: Kendaraan listrik konsep Mercedes EQXX miliki jarak tempuh 620 mil

Baca juga: IBM dan Mercedes berhasil kembangkan layanan "Stolen Vehicle Help"

Baca juga: Mercedes-Benz buka pusat penelitian dan pengembangan baru di Shanghai
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022