Jakarta (ANTARA News) - Dr Suprapto Ma`at Apt MS merasa bahagia hasil risetnya tentang imunostimulator dari tanaman lokal sangat diminati para produsen farmasi. Produsen farmasi mengemas temuan Suprapto itu menjadi sirup dan kapsul. Kebahagiaan pria kelahiran Banyuwangi 18 Desember 1948 itu bertambah karena penemuannya itu mendapatkan penghargaan BJ Habibie Technology Award 2008. Habibie Center memberikan penghargaan itu terutama atas jerih-payahnya dan prestasinya dalam meneliti dan menemukan berbagai khasiat tanaman obat herbal. Ayah empat putra itu menceritakan, khasiat ekstrak meniran (phyllanthus niruri) ketika diuji pra-klinis pada mencit (tikus putih) telah terbukti dapat meningkatkan kekebalan. Bahkan ketika dilakukan uji klinis di berbagai rumah sakit juga terbukti bahwa khasiat ekstrak meniran berkhasiat dalam membantu penyembuhan penyakit tuberkulosis, hepatitis dan vulvovaginitis sehingga industri obat seperti PT Dexa Medika dan PT Ferron Par Pharmaceuticals sangat tertarik. Sebelumnya, ia juga telah memproduksi vaksin septicaemia epizootica, vaksin anthrax dan vaksin Brucella, serta meneliti berbagai tanaman seperti Waluh Jipang (sechium edule) yang berkhasiat menurunkan hipertrigliseridemia, daun jambu biji (psidium guajava) yang berkhasiat memperbaiki permeabilitas pembuluh darah dan mengatasi DBD. Penanggung jawab apotik Petrokimia Gresik sejak 1982 itu selain berpengalaman bekerja di luar negeri, pada akhirnya lebih mendedikasikan pengetahuannya sebagai dosen penyakit infeksi di Fakultas Kedokteran Unair dan sekaligus sebagai peneliti obat herbal. Sejak 1996, alumnus Unair itu aktif di beberapa institusi seperti Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya untuk mengembangkan obat kanker dan memasyarakatkannya melalui program Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008