Poso (ANTARA News) - Aparat kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah, Ahad tengah malam, menangkap dua pemuda yang dicurigai telah menyebarkan video mesum yang melibatkan seorang siswi SMU setempat dengan pacarnya.

Kedua pemuda yang masih dirahasiakan namanya itu diciduk di tempat terpisah dan dibawa ke Mapolres Poso untuk dimintai keterangan.

Seusai penangkapan, seorang penyidik polisi setempat, Briptu Andi, kepada wartawan mengatakan, kedua pemuda itu diamankan mereka karena tuduhan telah melakukan beberapa perbuatan pidana, antara lain merekam dan menyebarkan gambar cabul kepada masyarakat dengan menggunakan telepon genggam.

Selain itu, keduanya ditengarai telah merampas kemerdekaan orang lain dengan memaksa korban wanita berinisial Nl (17) yang tertangkap basah sedang berduaan dengan pacarnya di sebuah pantai wisata di pinggiran utara kota Poso untuk melepaskan pakaiannya, guna diabadikan ke dalam telepon genggam.

Juga, kedua pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu dicurigai telah melakukan pemerasan dan pengancaman kepada para korban agar menyerahkan sejumlah uang dengan jaminan akan menutup kasus mereka, namun belakangan justru gambar yang diambil itu disebarluaskan kepada masyarakat.

Sebelum penangkapan, pihak keluarga Nl yang didampingi beberapa aktivis dari Kelompok Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Sulawesi Tengah mendatangi Mapolres Poso untuk melaporkan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan kedua pelaku tersebut.

Mereka juga menyerahkan alat bukti berupa rekaman video tidak senonoh yang sudah beredar luas di tengah masyarakat kota Poso selama beberapa hari terakhir.

"Kami berharap polisi dapat memproses kasus ini dan mengenakan para pelaku dengan ancaman hukuman maksimal dalam KUHP dan UU Perlindungan Anak, sebab sudah mencemarkan nama baik Nl beserta keluarganya," pinta Mutmainah Korona, direktur KPPA Sulteng.

Sementara itu, dalam rekaman video telepon genggam berdurase 1:53 menit yang disebarluaskan kedua pelaku tersebut, terlihat Nl sedang bermesraan dengan pacarnya di sebuah pantai wisata di kota Poso.

Dalam gambar itu juga terlihat perempuan Nl seolah-olah dipaksa salah seorang pelaku untuk melepaskan pakaiannya di hadapan beberapa lelaki dan pacarnya.

Kepala SMA Negeri 1 Poso, Mahmud Aldjufri, yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan pihaknya masih melihat perkembangan proses penyidikan yang dilakukan oleh polisi terhadap kasus yang menimpah salah seorang muridnya berinisial Nl, sebelum mengambil keputusan.

"Kami masih melihat perkembangan proses penyidikannya, apakah dia itu menjadi korban atau lainnya. Kalau tokh menjadi korban (percobaan perkosaan dan pemerasan), pihak kami juga akan memberikan dukungan pembelaan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009