Ternate, Maluku Utara (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso meminta jajarannya untuk mewaspadai ancaman terorisme di sejumlah daerah rawan konflik.

"Ancaman terorisme biasa muncul di Lampung, Jawa dan Bali. Namun, kini ancaman terorisme juga terjadi di wilayah yang memiliki sensitivitas konflik," katanya, dalam pengarahan pada jajaran TNI di Markas Korem 152/Babullah Ternate, Maluku Utara, Senin.

Ia mengemukakan, ancaman terorisme juga diindikasikan terjadi di beberapa wilayah lingkar luar Indonesia seperti Jayapura, Biak, Sorong, Ternate, Poso, Sebatik, dan Singkawang.

"Masing-masing wilayah itu memiliki sensivitas konflik, termasuk Ternate yang dulu pernah mengalami konflik," tutur Panglima TNI.

Karena itu, aparat TNI bersama kepolisian dan komponen muspida setempat hendaknya dapat meningkatkan kepedulian dan kewaspadaannya terhadap berbagai indikasi ancaman terorisme di daerahnya masing-masing.

"Tak kalah penting, juga perlu ditingkatkan ketahanan wilayah melalui pembangunan berkesinambungan. Pembangunan berkesinambungan membutuhkan stabilitas keamanan yang menjadi tugas pokok aparat TNI dan Polri," ujarnya.

Terkait itu, Panglima TNI meminta jajarannya untuk meningkatkan kesiapannya agar fungsi deteksi dan pencegahan terhadap aksi terorisme berjalan sehingga stabilitas keamanan terjaga, pembangunan dapat berjalan sinambung dan ketahanan wilayah dapat terwujud.

Djoko menegaskan, ketahanan wilayah yang kuat dapat pula meredam bibit-bibit konflik yang biasa terjadi di sejumlah daerah lingkar luar Indonesia tersebut. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009