Denpasar (ANTARA News) - Puncak lonjakan arus mudik penumpang kendaraan bermotor dari Bali ke Jawa berkenaan dengan Idul Fitri 1430 H diperkirakan akan terjadi pada 18-19 September mendatang atau H-3 dan H-2.

"Untuk itu di Pelabuhan Gilimanuk diperkirakan akan terjadi penumpukan penumpang," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali Ir Ida Bagus Made Parsa MM, di Denpasar Selasa.

Ia mengharapkan, untuk menghindari penumpukan yang tidak diinginkan itu, pemudik dari Bali ke berbagai kota ke Pulau Jawa dan Sumatera dapat melakukan perjalanan mudik seminggu sebelum hari H.

"Kalau sudah dapat izin libur dari tempat bekerja hendaknya pulang ke kampung alaman lebih awal, guna menghindari antrian penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk," harap Ida Bagus Parsa.

Ia menambahkan, jika pemudik dapat melakukan perjalanan lebih awal, kekhawatiran akan terjadi penumpukan penumpang itu dapat dihindari.

Pemprov Bali bekerjasama dengan Pemkab/Pemkot dan lintas instansi telah melakukan antisipasi dan persiapan secara matang, agar angkutan mudik itu berjalan aman dan lancar.

Selain membangun tenda di halaman kantor ASDP Gilimanuk juga akan mempercepat bongkar muat kapal dari 45 menit menjadi 36 menit.

Seluruh armada yang berkekuatan 26 kapal dioperasikan secara maksimal untuk melayani penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang dan sebaliknya.

Seluruh armada penyeberangan tersebut setiap hari mampu melayani 37.496 penumpang dan 4.176 unit kendaraan berbagai jenis.

Berbagai upaya antisipasi dan persiapan tersebut diharapkan perjalanan mudik dari Bali ke berbagai daerah tujuan maupun arus balik dapat terlaksana dengan baik dan lancar, harap Ida Bagus Parsa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009