Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri memilih bungkam ketika dimintai konfirmasi wartawan soal pernyataan mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wiliardi Wizar tentang dugaan rekayasa dalam pembunuhan Nasrudin.

Kapolri langsung menutup mulutnya dengan jari telunjuk kepada wartawan yang telah mengincarnya, usai menghadiri serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Rabu.

Wartawan terus mengakan pertanyaan sama mengenai kesaksian wiliardi dan desakan DPR agar dia mengklarifikasinya, Bambang kembali menutup mulut dengan menggunakan jari telunjuknya.

Para ajudan dan pengawalnya pun dengan sigap menghalau wartawan yang terus mendekati untuk meminta komentar orang nomor satu di jajaran Polri itu.

"Ssst...ssst...ssst...nanti...nanti," kata Kapolri, sambil mengibaskan tangannya kepada wartawan yang terus mengikutinya.

Kapolri telah diminta mengklarifikasi secara langsung pernyataan mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizar tentang rekayasa dalam kasus pembunuhan Nasrudin yang menyeret mantan Ketua KPK Antasari Azhar.

Pada persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/11), Williardi menyebut beberapa petinggi Polri melakukan rekayasa dalam pembuatan berita acara perkara (BAP) dirinya sehingga Antasari Azhar dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

"Ini harus cepat diklarifikasi. Apalagi, saat ini citra Polri sedang buruk karena banyaknya tudingan-tudingan selama ini. Kapolri tidak bisa berlama-lama mengklarifikasi ini. Jangan sampai publik makin mempertanyakan kinerja Polri," kata anggota Komisi III DPR Desmond J Mahesa. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009