Jakarta (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, membantah adanya rumor mengenai penarikan personel pengamanan Polri dari Mahkamah Konstitusi (MK).

"Penarikan itu sudah dikonfirmasikan oleh pejabat Polri kepada saya dan sekjen, itu adalah rotasi biasa, tidak ada kaitannya dengan perkara yang sedang ditangani mengenai pengujian UU yang diajukan oleh Bibit dan Chandra," kata Mahfud MD di Jakarta, Rabu.

Dalam rekaman itu, menyebutkan sejumlah oknum pejabat di lingkungan Kejagung dan Polri terkait dugaan rekayasa penetapan tersangka pimpinan KPK.

Mahfud menambahkan Polri juga meyakinkan kepada dirinya bahwa menghormati apa yang dilakukan MK.

"Sehingga penarikkan personel ini tidak ada kaitannya dengan perkara tersebut, tetapi biasa karena menurut mereka, petugas polri," katanya.

Kemudian, kata dia, dalam waktu tertentu ditarik lagi, diganti, berputar tempat. saya maklum dengan pernyataan saudara karena rumor yang berkembang di luar, polri marah sehingga petugasnya ditarik.

"Mulai hari Rabu (11/11) jam 16.00 WIB akan dilakukan serah terima dari yang baru," katanya.

Ia mengakui rumor tersebut sempat membuat terkejut dua orang kyai, yakni, Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah,

"Kyai itu menyempatkan dirinya datang ke saya, menanyakan soal itu, apakah mereka itu, perlu melakukan langkah untuk memastikan bahwa MK dan saya, ya berjalan biasa," katanya.

"Lalu ada Tatang Hidayat, Ketua Kesatuan Koordinasi Nasional Banser, GP Ansor, juga menawarkan pengamanan kalau polri tidak mau," katanya.

Bahkan, kata dia, banyak sekali usul yang masuk supaya diawasi oleh pengamanan TNI atau CPM, bahkan jasa pengamanan swasta bodyguard.

"Sekali lagi saya menyatakan MK dan Polri selama ini nyaman-nyaman saja, hanya teknisnya agak sedikit berubah," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009