Depok (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, citra Polri sebagai aparat penegak hukum sedang diuji oleh publik. Ia mengatakan hal itu saat menyampaikan amanat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Korps Brimob di Markas Brimob Polri, Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu.

"Citra dan harga diri diuji oleh opini publik yang menyangsikan profesionalisme Polri dalam menjalankan tugasnya, khususnya dalam penegakan hukum," katanya.

Ia mengatakan, opini publik telah mengubur sejumlah keberhasilan yang telah diraih Polri selama ini.

"Selama 64 tahun, dinamika Polri yang menorehkan banyak prestasi seolah tertutup dengan fenomena penegakan hukum yang dilaksanakan Polri," ujarnya.

Untuk itu, Kapolri berharap agar semua anggota Polri tetap tegas, setia dan bangga sebagai anggota Bhayangkara yang profesional.

Kapolri meminta agar semua Polri tetap menjaga semangat dalam menjalankan tugas dengan penuh keihlasan.

"Semua ini adalah ujina dalam membangun Polri yang bisa dipercaya. Tantangan ini harus dihadapi," katanya.

Polri, katanya, akan tetap tegar dan harus tegar serta tangguh dengan profesionalisme dalam menyikapi fenomena dalam masyarakat.

Kapolri tidak menyebutkan fenomena apa yang terjadi di masyarakat yang sedang menyangsikan profesionalisme Polri.

Saat ini, Polri menghadapi dua tudingan melakukan rekayasa kasus dalam mengusut petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dua Wakil Ketua nonaktif KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah dijadikan tersangka kasus suap dan penyalahgunaan wewenang.

Opini dari masyarakat dan tokoh menyangsikan Bibit dan Chandra terlibat dalam kasus itu dan menuding Polri melakukan rekayasa.

Tudingan rekayasan muncul lagi di sidang kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain.

Di PN Jakarta Selatan, mantan Kapolres Metro Jaksel Kombes Wiliardi Wizard menuding petinggi Polri mengkondisikan dirinya agar menyebut Antasari sebagai salah satu pelaku pembunuhan.

Wiliardi tampil disidang sebagai saksi untuk terdakwa Antasari. Pada berkas lain, Wiliardi juga sebagai terdakwa yang kini ditahan di Rutan Badan Reserse Kriminal Polri.

Akibat pernyataan itu, Wiliardi diperiksa provos Mabes Polri.

Di akhir amanat pada HUT ke 64 Brimob, Kapolri sempat meminta semua Polri yang hadir termasuk para isteri untuk berdiri agar bisa menjawai apa yang disampaikan Kapolri.

Kapolri meminta agar Polri tetap setiap kepada Tri Brata Polri dalam menghadapi fenomena yang berkembang di masyarakat.

"Hujatanmu wujud kecintaan kepada kami," kata Kapolri dengan nada tegas.

Wujud sikap Polri yang sedang diuji juga diperlihatkan usai Shalat Jumat di Mabes Polri (13/11) dengan menggelar dzikir dan doa agar tegar dalam menghadapi cobaan dan "fitnah".Hal itu tidak pernah dilakukan sebelumnya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009