Padang (ANTARA News) - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr Margaret Chan berjanji akan membantu Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dengan memberi rekomendasi ke negara-negara donor untuk mendapatkan bantuan dalam recovery sarana kesehatan yang rusak akibat gempa (30/9).

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO, ketika melakukan kunjungan ke Sumbar, Kamis, dan berdialog dengan Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman, serta bupati dan wali kota yang daerahnya terkena bencana tentang perencanaan rekontruksi bidang kesehatan.

Margaret menyarankan Pemprov Sumbar dan Pemkab/Pemkot yang terkena bencana untuk menjalin kerja sama dengan negera-negara tetangga.

Terkait, negara-negara tetangga yang ada di Asia, seperti Australia, Jepang mempunyai program khusus bidang pembangunan kesehatan, bahkan bisa dengan USAID Amerika Serikat yang merupakan perjanjian bilateral negara dengan negara.

Menurutnya, peluang ini harus dimanfaatkan untuk membangun kembali infrastruktur kesehatan Sumbar yang rusak akibat gempa 30 September 2009.

Terkait, WHO merupakan organisasi teknis, bukan bank dan bukan organisasi donor yang memberikan dana.

Makanya, katanya, WHO bisa membantu Sumbar membuat rencana rekontruksi yang baik dan terperinci supaya dapat dibawa ke negara-negara donor sehingga bisa diterima.

"Dengan bantuan teknis dari WHO dalam merumuskan perencanaan sehingga Sumbar mendapat level kepercayaan tinggi di mata donor dan negara fathner," katanya.

Selain itu, tambahnya, Sumbar perlu berpikir inovatif dengan memanfaatkan potensi dalam negeri untuk menghimpun dana sendiri, terutama di sektor swasta.

Justru itu, kata Margaret, Sumbar harus membuat program yang skala prioritas secara prakmatis.

Selanjutnya, buat perencanaan teknis dengan minta bantuan WHO serta berpikir kemungkinan sumber pendanaan untuk melaksanakan program yang telah dibuat tersebut.

Sebab, tambahnya, rencana yang dibuat bukan untuk satu sampai tiga tahun, makanya jangan dipikirkan sendiri dan perlu dibagi antara provinsi, kab/kota serta Departemen Kesehatan RI sehingga bisa berjalan bersama-sama.

Dirjend WHO dalam kesempatan itu, memberikan apresiasi terhadap upaya recovery di bidang kesehatan yang dilakukan pasca bencana gempa dan sangat dimaklumi kondisi psikologis.

Hadir dalam pertemuan dengan Dirjend WHO tersebut, Direktur Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI, Budi Raharja, Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman, Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim, Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansyarulla dan Kepala Dinas Kesehatakan kab/kota dan Direktur RSUP M Djamil Padang.

Dalam pertemuan itu, bupati dan wakil wali kota daerah yang terkena bencana diminta mengekspos, sedikitnya terdapat 300 unit sarana kesehatan di Sumbar, rusak akibat gempa.

Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman mengatakan dukungan dari Dirjend WHO, tentu harus direnspon dan ditindalanjuti dengan perencanaan yang matang sampai ke tiknisnya.

Terkait, WHO berjanji akan menunjukan trik-trik untuk meyakinkan negara-negara donor atau lembaga donor sehingga bisa membantu dalam masa rekontruksi dan rehabiltiasi di bidang kesehatan.

"Kita akan koordinasikan dengan kab/kota, supaya perencanaan yang akan dibuat terperinci, misalnya proposal bantuan rumah sakit harus dijelaskan luas bangunan serta biayanya," katanya dan menambahkan, kesedian WHO membantu sebagai perantara atau merekomendasi diharapkan tak disia-siakan kab/kota yang terkena bencana gempa beberapa waktu lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009