Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan mengupayakan hak-hak berupa gaji yang belum dibayarkan kepada TKI bermasalah di Timur Tengah yang telah dipulangkan ke Indonesia.

"Kita upayakan dipenuhi hak-haknya, bila majikan tidak mau bertangungjwab, maka KBRI KJRI akan lakukan proses hukum dengan melaprokan ke polisi. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Teguh Wardoyo pada penyambutan pemulangan TKI bermasalah di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Rabu malam.

Teguh mengatakan 80 persen dari 2116 TKI bermasalah yang dipulangkan tersebut mempunyai masalah berupa gaji yang belum dibayarkan oleh pemiliknya.

Sedangkan sisanya yaitu 10 persen TKi bermasalah karena pelecehan seksual dan 10 persen TKI lainnya bermasalah karena penganiayaan oleh majikannya.

"Kasus pelecehan juga akan kita laporkan ke pihak berwenang," katanya.

Meski akan mengupayakan hak gaji TKI bermasalah, Teguh mengatakan pihaknya belum mengetahui jumlah total nominal gaji TKI yang belum dibayarkan karena jumlahnya terus bertambah tiap harinya.


2019 TKI

Sedangkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan jumlah total pemulangan TKI bermasalah berjumlah 2019 TKI dari target 1325 TKI yang direncanakan.

"Alhamdulillah telah bisa dipulangkan 2019 orang warga Indonesia dari target 1325 TKI yang kebetulan mendapatkan berbagai masalah di negara penempatan," kata Muhaimin Iskandar.

Dalam acara penyambutan TKI tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar, Ketua BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI) Jumhur Hidayat dan Duta Besar untuk Yaman, Zainul Bahar Nur.

Menakertrans mengatakan pemulangan TKI bermasalah merupakan salah satu program 100 hari Kementerian Nakertrans.

"Kabinet Indonesia Bersatu II Presiden meminta betul betul agar TKI dan WNI bermasalah bisa ditangani sebaik baiknya," katanya.

Sebanyak 2116 TKI yang dipulangkan pada kurun 27 Oktober 2009 sampai 19 Januari 2010 berhasil dipulangkan sebanyak 101 TKI dari Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), 140 orang dari Amman (Jordania), 37 orang dari Kairo (Mesir), 66 orang dari Damaskus (Siria), 44 TKi dari Doha (Qatar).

Selanjutnya ada 143 dari Dubai (UEA), 200 orang dari Jeddah (Arab Saudi), ada 745 orang dari Kuwait, 274 orang dari Riyadh (Arab Saudi), 18 TKi dari Sanaa (Yaman), dan 39 TKI dari Riyadh.

Kemudian pada hari ini dipulangkan sebanyak 340 orang dari Jeddah (Arab Saudi) dan Amman, Jordania.

Meski Menakertrans mengatakan 340 TKI merupakan rombongan terakhir, akan tetapi masih ada 50 TKI bermasalah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Menakertrans mewanti-wanti kepada warga negara Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri untuk benar-benar menyiapkan diri.

"TKI apabila mau kembali bekerja di luar negeri, harus menyiapkan diri sebaik-baiknya, menyiapkan mental, kemampuan, keahlian, daya tahan dan tentu administrasiyang harus sesuai dengan undang-undang," katanya.

Dia menambahkan pemerintah juga akan tegas menindak perusahaan penyalur TKI yang melakukan pelanggaran dan cenderung melakukan permudahan administrasi serta peraturan .(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010