Ternate (ANTARA News) - Sejumlah elemen masyarakat di Ternate, Maluku Utara, yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GRM) dan Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos), Sabtu, menggelar demonstrasi menyambut Hari Buruh sedunia.

Coordinator Gemsos, Yamin Sangaji, dalam orasinya di Pasar Sentral Gamalama Ternate, menyampaikan berbagai tuntutan kepada pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setempat.

Tuntutan tersebut diantaranya meminta dihentikannya perbudakan anak di bawah umur dan penertiban praktik mengemis di kalangan anak-anak.

Selain itu, kata Yamin, Pemkot Ternate seharusnya mendata dan memberikan jaminan kepada anak-anak terlantar di daerah ini dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat Ternate.

Sedangkan GRM yang berunjukrasa di Kantor Wali Kota Ternate lebih menitikberatkan tuntutannya pada peningkatan kesejahteraan buruh.

Coordinator GRM, Suhaimi, mengatakan bahwa pemerintah harus menaikkan gaji buruh, mencabut sistem kerja kontrak, dan memberikan tunjangan kerja dan jaminan kepada buruh.

Selain itu, mereka juga menuntut kepada pemerintah untuk memberikan pendidikan gratis dan kesehatan gratis untuk rakyat miskin, menaikkan harga komoditas di daerah ini, terutama pala, cengkeh dan kopra.

Mereka juga menolak segala bentuk penggusuran kepada para pedagang kecil yang kerap.mendapatkan perlakuan kurang baik dari Pemkot setempat.

Aksi demo yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional tersebut berlangsung aman dan tertib, namun tetap mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian.

Sementara itu, pemantauan di sejumlah perusahan di Ternate terlihat tetap beroperasi seperti biasa. Para pekerja di perusahan tersebut lebih memilih bekerja dari pada mengikuti aksi demo terkait Hari Buruh.

(T.KR-AF/L002/S026)

Pewarta: Ardianus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010