Gianyar (ANTARA News) - Sebuah museum yang nantinya memajang profil perusahaan kelas dunia segera dibangun di Ubud, Kabupaten Gianyar, sekaligus untuk dijadikan daya tarik wisata baru di Bali.

Peletakan batu pertama pembangunan "Museum Marketing 3.0" di atas lahan seluas 1.000 meter persegi di kompleks Museum Puri Lukisan Ubud, Kabupaten Gianyar itu, berlangsung Minggu (30/5) malam, dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (DPD), Irman Gusman.

"Museum marketing ini akan menjadi yang pertama di dunia dan kelak dapat dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin belajar mengenai marketing yang telah diterapkan perusahaan perusaan sukses di dunia," kata Irman Gusman.

Acara peletakan batu pertama pembangunan Museum Marketing 3.0 itu di antaranya juga dihadiri Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kuntoro Mangkusubroto dan ratusan peserta konferensi internasional marketing dari berbagai negara Asia, Australia dan Eropa.

Dipilihnya Ubud sebagai tempat berdirinya Museum Marketing 3.0, ujar Irman Gusman, karena daerah tersebut sejak dulu dikenal memiliki keindahan alam, banyak galeri seni dan pertunjukan musik maupun tari.

"Tokoh-tokoh seni kelas dunia seperti Antonio Blanco, Water Spies dan Arie Smith pernah datang dan mengajar serta tinggal di Ubud," katanya.

Ia menyampaikan apresiasi atas pembangunan museum tersebut, yang diharapkan dapat memperkuat kedudukan Bali sebagai tujuan wisata dunia.

Keberadaan museum tersebut nantinya diharapkan mendukung upaya meningkatkan kunjungan turis lokal dan asing. Dengan demikian tidak hanya menjadi tujuan bagi para peminat marketing, tetapi sekaligus menambah daya tarik pariwisata.

Mengutip buku karangan Hermawan Kertajaya dalam Marketing 3.0, sebagai marketer mutakhir, bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya berdasar pada produk dan hubungan bisnis, melainkan atas nilai-nilai moral dan `human spirit`.

Irman Gusman meyakini museum yang pembangunannya diharapkan rampung tahun 2012 itu, bisa menjadi sarana mencapai tujuan MDGs, guna mengurangi kemiskinan, pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan dunia.

Sementara itu, Hermawan mengatakan, nantinya bangunan Maseum Marketing 3.0 bakal memadukan produk dan spirit hidup. "Seperti dalam buku saya yang ada kata pengantarnya Pak Presiden SBY, menjelaskan bagaimana nilai kejujuran melindungi ilmu marketing," ucapnya.

Indonesia, lebih khusus lagi Bali, kata Hermawan, merupakan simbol spritualitas dunia. "Nantinya dalam museum tersebut bersisi pengalaman kisah-kisah kasus yang ada di perusahaan kelas dunia. Bagaimana perusahaan yang menjalankan nilai kejujuran, sehingga pengunjung bisa belajar dari museum ini," katanya.

Ditambahkannya bahwa di Ubud sejak dahulu sudah dikenal menjalankan marketing dunia, seperti prinsip kejujuran dan kerja keras. (*)

T007/H-KWR

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010