Jember (ANTARA News) - Limbah kopi mengantarkan seorang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej) bernama Asmak Afriliana menjadi juara dalam beasiswa Bayern Young Environmental Envoy 2010.

Asmak didampingi Humas Unej di kantor pusat Unej, Jumat, mengatakan, dirinya tertarik memanfaatkan limbah kopi yang selama ini banyak terbuang percuma untuk dijadikan sebagai kompos yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

"Saya melakukan penelitian di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember sejak tahun 2008," kata Asmak.

Menurut mahasiswi kelahiran 1 April 1988 itu, para petani kopi menjual limbah buah kopi seharga Rp150,00 per kilogram, padahal limbah tersebut bisa diolah dan dijual sebagai pupuk kompos dengan harga yang lebih mahal.

"Limbah kopi yang diproses menjadi kompos `block` ditambah dengan pupuk kandang, satu kompos block dapat dijual sebesar Rp400,00. Padahal dari 1 kg limbah kopi bisa diolah menjadi 50 kompos block," tuturnya menjelaskan.

Kompos block buatan Asmak memiliki kegunaan sebagai pupuk dan dapat dimanfaatkan sebagai tempat pembenihan bibit tanaman.

"Biasanya bibit tanaman ditanam di `polybag` dan harus disemaikan, namun menanam dari bibit dengan media kompos block dari limbah kopi tidak perlu lagi tahapan persemaian," ujar anak pasangan Bisri Efendi dan Suwarni.

Ia mengemukakan, pihak Perhutani dan PTPN XII Kebun Kalisanen juga mengakui bahwa pemakaian kompos block berbahan limbah kopi membuat tanaman lebih baik pertumbuhannya karena jumlah daun yang muncul lebih banyak dan perakaran yang lebih kuat.

"Apabila saya berhasil menjadi tiga pemenang `Best of The Best` di Jeman nanti, saya ingin mengembangkan produksi kompos block berbahan limbah kopi dan melanjutkan kuliah S2," katanya menambahkan.

Asmak berhasil menjadi juara program beasiswa BYEE bersama tiga mahasiswa lain dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Institut Pertanian Bogor.

Bayern Young Enviromental Envoy 2010 merupakan program pembuktian kaum muda dalam mengimplementasikan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup melalui aksi nyata.

Babak penyisihan diikuti oleh 200 peserta dari seluruh Indonesia yang kemudian menyisakan 30 peserta di babak semifinal. Pada babak semifinal tersebut tiga mahasiswa Unej lolos, namun Asmak Afriliana yang berhasil menjadi juara dalam BYEE.

Empat mahasiswa yang lolos tersebut akan mewakili Indonesia dalam babak final yang akan digelar di Leverkusen Jerman tanggal 7-12 November 2010.
(ANT070/Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010