Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi turun 12 poin, karena pelaku melepas rupiah untuk mencari untung setelah pada hari sebelumnya menguat.

Nilai tukar rupiah melemah menjadi Rp8.925-Rp8.935 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.913-Rp8.923.

Direktur Utama  sebuah lembaga keuangan, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa mengatakan, para pelaku pasar mencari untung dengan melepas rupiah setelah hari sebelumnya menguat hingga mendekati level Rp8.900 per dolar.

Selain itu pelaku juga bersikap menunggu perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2011, katanya.

Pemerintah berdasarkan asumsi makro ekonomi nasional menargetkan pertumbuhan ekonomi 2011 mencapai 6,4 persen lebih tinggi dibanding 2010 yang hanya 5,7 persen.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, karena pemerintah ekonomi akan tumbuh lebih baik lagi, menyusul fundamental ekonomi yang makin kuat, katanya.

Menurut dia, rupiah seharusnya bisa bergerak naik lagi makin mendekati level Rp8.900 per dolar, karena posisi Indonesia dalam peta perekonomian dunia dinilai makin kuat menduduki urutan ke-19 dengan melihat produk domestik bruto (PDB) yang mencaai 710 miliar dolar AS.

Namun faktor positif itu belum memicu pelaku lokal terutama asing membeli rupiah, katanya.

Edwin Sinaga mengatakan, isu positif itu kemungkinan akan mendorong rupiah pada Selasa siang, karena sebagian pelaku masih hati-hati untuk masuk pasar.

"Kami optimis rupiah pada Selasa siang akan dapat bergerak naik karena faktor positif yang muncul di pasar internal," katanya.
(ANT/A024)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010