Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi naik tujuh poin menjadi Rp8.935-Rp8.945 dibanding hari sebelumnya Rp8.942-Rp8.952, karena pelaku membeli rupiah terpicu oleh membaiknya bursa regional.

Analis valas Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan, rupiah yang terus terpuruk dalam beberapa hari ini berubah menjadi menguat, karena faktor positif dari pasar eksternal menguat.

Membaiknya saham-saham di Wall Street memicu bursa regional menguat yang mengimbas Bursa Efek Indonesia sehingga memberikan sentimen positif ke pasar uang domestik khususnya rupiah, katanya.

Selain itu, lanjut dia kenaikan rupiah terpicu oleh melemahnya dolar AS terhadap euro, meski greenback terhadap yen menguat.

Dolar terhadap euro turun menjadi 1,3644 dari sebelumnya 1,3530 dan terhadap yen naik menjadi 84,39 dari 83,16, katanya.

Menurut dia, membaiknya bursa Wall Street itu akibat menguatnya saham General Motor (GM) sebesar delapan persen memicu saham-saham lainnya juga menguat.

"Kami optimis positifnya pasar global akan memicu rupiah terus menguat mendekati level Rp8.930 per dolar, " ucapnya.

Ia mengatakan, rupiah masih tetap berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, meski sebelumnya diperkirakan akan mencapai level tersebut, setelah beberapa hari lalu rupiah terus terpuruk.

Namun sejumlah faktor positif dari eksternal mendorong rupiah menguat hingga kembali menjauhi level Rp9.000 per dolar, ucapnya.

Faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin kuat dan selisih bunga rupiah terhadap dolar yang masih tinggi merupakan faktor utama bagi pelaku asing untuk tetap bermain di pasar domestik, tambahnya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010