Blitar (ANTARA News) - Seorang perempuan dari Kota Blitar, Jawa Timur, terpaksa dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo karena menderita penyakit aneh, tubuhnya penuh sisik.

Marsiti (50), perempuan yang menderita penyakit aneh itu, Minggu mengaku, sudah lama penyakit itu hinggap di tubuhnya, sekitar lima tahun. Kulitnya mengelupas, hingga berwarna kemerahan.

"Kalau sakit sudah lama. Awalnya hanya gatal, tetapi lama kelamaan kulit saya jadi mengelupas," kata perempuan yang berasal dari Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jatim ini.

Istri dari Mursam (60) ini mengaku, sudah berupaya untuk mengobati penyakitnya ini. Oleh dokter yang sempat ia kunjungi, ia dikatakan menderita alergi. Selain obat dokter, ia juga minum ramuan tradisional, tetapi hingga kini belum menunjukkan hasil.

"Kalau sakit pastinya belum tahu, tapi katanya saya alergi," ujarnya, lirih.

Ia juga mengaku sangat tersiksa dengan penyakitnya ini. Rasa sakit akan sangat terasa, jika cuaca sedang panas. Tubuhnya akan merasakan gatal yang sangat hebat, hingga terpaksa menggaruk dengan keras. "Rasanya gatal, jadinya terpaksa digaruk-garuk. Tetapi, sakit," tuturnya.

Karena kondisi tubuhnya yang bersisik dan lemah, ia akhirnya dibawa ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar untuk mendapat perawatan. Ia saat ini dirawat di ruang Bougenvile 4 rumah sakit itu.

Sementara itu, Sinaya Katje, dokter rumah sakit yang menangani kasus Marsiti mengatakan, penyakit yang diderita pasien sejenis "Psoriasis vulgaris". Penyakit itu hingga kini belum diketahui penyebabnya.

Ia menyebut, penyakit yang diderita pasien sudah parah, karena terlalu lama tidak diobati. Kondisi itu menyebabkan, pasien juga menderita penyakit baru, dari semula Psoriasis vulgaris menjadi "Epitriderma", yaitu sejenis penyakit yang mengakibatkan seluruh tubuh pasien mengelupas dan bersisik.

"Penyakit yang menyerang pasien sudah sangat parah. Kecil harapan pasien bisa sembuh dari penyakit ini," ujar dokter Sinaya.

Walaupun harapan kesembuhan bagi Marsiti kecil, ia mengatakan rumah sakit akan tetap beruaya sekuat tenaga menyembuhkan sakit yang diderita pasien. Dengan obat-obatan yang ada di rumah sakit, ia berharap, dapat mengurangi proses pengelupasan dan sisik dari tubuh pasien.(*)

(T.KR-SAS/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011