"Harga minyak mentah melemah karena pemulihan ekonomi Amerika Serikat berjalan tersendat dan permintaan bahan bakar negara itu kemungkinan turun."
Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun di perdagangan Asia, Senin, karena sentimen investor telah memicu kekhawatiran seputar melemahnya permintaan energi Amerika Serikat.

Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet pengiriman Juli turun 95 sen ke posisi 99,15 dolar per barel, sementara minyak mentah Brent North Sea yang penyerahannya juga Juli turun 70 sen menjadi 111,69 dolar per barel.

"Harga minyak mentah melemah karena pemulihan ekonomi Amerika Serikat berjalan tersendat dan permintaan bahan bakar negara itu kemungkinan turun," kata Ker Chung Yang, analis komoditas dari Phillip Futures di Singapura.

Amerika Serikat merupakan konsumen minyak terbesar dunia. Para pedagang tertuju pada Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang akan mengadakan pertemuan tingkat menteri tengah tahunan yang dijadwalkan diadakan di Wina pada 8 Juni mendatang.

OPEC memompa 40 persen dari minyak mentah dunia dan setiap komentar yang disampaikan organisasi minyak dunia itu akan berdampak terhadap harga minyak internasional.

Sementara data makro ekonomi AS yang lebih lemah menekan harga, "fundamental yang mendasari di pasar minyak itu sendiri masih sangat kuat," analis Barclays Capital mengatakan dalam sebuah komentarnya.

"Mirip dengan Agustus tahun lalu ketika pasar mengalami kekhawatiran akibat lemahnya data ekonomi makro AS, sentimen saat ini tetap terpaku pada potensi risiko penurunan," katanya.

(S004/C/A023)

(*)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011