Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar Amerika di pasar spot antarbank Jakarta, Senin siang, turun tajam hingga mendekati level Rp8.600 per dolar, karena pelaku pasar makin aktif melepas mata uang Indonesia itu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika turun 37 poin menjadi Rp8.565 per dolar dari sebelumnya Rp8.528.

Direktur Utama Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, mengatakan, koreksi terhadap rupiah dinilai wajar, setelah mengalami kenaikan yang cukup berarti.

Pelaku pasar terus melepas rupiah untuk mencari untung, setelah pekan lalu mata uang lokal itu mengalami kenaikan yang cukup tajam, ucapnya.

Edwin Sinaga mengatakan, penurunan rupiah tidak akan berlangsung lama, karena pasar internal tetap positif, apalagi tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2011 makin tinggi.

Karena itu peluang rupiah untuk kembali naik mendekati Rp8.500 per dolar masih cukup besar, katanya.

Indonesia, lanjut dia merupakan pasar yang menarik dengan tingkat suku bunga yang tinggi mencapai 6,75 persen mendorong pelaku pasar asing tetap bermain di pasar domestik.

Pelaku pasar menilai saatnya untuk melepas rupiah setelah mengalami hingga mendekati angka Rp8.500 per dolar, ucapnya.

Sementara itu, analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova, mengatakan sektor konsumsi yang merupakan pendukung pertumbuhan ekonomi saat ini cenderung stagnan, karena itu pemerintah harus meningkatkan anggaran belanja.

Apabila anggaran belanja itu dapat diserap lebih besar dibanding kuartal pertama 2011, maka ekonomi nasional akan makin tumbuh.

Akibatnya, minat asing bermain di pasar makin tumbuh yang mendorong nlai tukar rupiah kembali menguat, tuturnya.

Jadi, lanjut dia peluang rupiah untuk kembali menguat masih ada, hanya tinggal menunggu momen yang tepat untuk kembali bergerak naik.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011