Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore melemah menyusul menguatnya dolar AS dan sentimen negatif dari kemungkinan China memberlakukan kebijakan pengetatan likuiditas.

Pada sore hari menjelang penutupan perdagangan hari ini, rupiah berada pada level 8.577 per dolar AS, melemah 49 poin setelah pada hari sebelumnya hampir menembus 8.500 dan ditutup pada 8.528.

Analis PT Bank Saudara Tbk Rully Nova mengatakan, para pelaku melepas rupiah karena khawatir China akan tetap melakukan pengetatan likuiditas. "Disamping itu pelepasan rupiah juga untuk mencari untung setelah menguat hingga mencapai 8.520 per dolar."

Peluang rupiah kembali menguat masih terbuka, pelemahan hari ini selain karena sinyal kebijakan China dan menguatnya dolar AS yang memicu aksi ambil untung, juga terpengaruh sentimen melemahnya saham-saham di bursa dunia.

"Jadi koreksi yang terjadi terhadap rupiah hanya bersifat sementara saja, meski rupiah hampir mencapai angka 8.600 per dolar," kata Rully.

Rully memprediksi rupiah bakal mampu menguat menembus level 8.500 per dolar pada akhir tahun nanti, sementara untuk menguat hingga 8.000 per dolar masih disangsikan jika tidak ada faktor pendorong yang kuat.

(H-CS/B008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011