Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina Geothermal menargetkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jabar unit 5 berkapasitas 50 MW pada 2014.

General Manager PT PGE Area Kamojang Harry Zaelani kepada pers di Jakarta, Kamis, mengatakan, saat ini Kamojang-5 masih dalam tahap pengeboran.

Rencananya akan ada lima sumur yang dibor. Kapasitas Kamojang-5 ini lebih rendah dibanding Kamojang-4 yang mencapai 60 MW.

Kapasitas PLTP Kamojang saat ini sebesar 200 MW, yang terdiri atas empat unit yakni PLTP Unit 1 dengan produksi 30 MW, unit 2 dan 3 masing-masing kapasitas 55 MW, yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN serta PLTP unit 4 sebesar 60 MW dimiliki dan dioperasikan oleh PT PGE.

Sebanyak 200 MW yang dipasok dari PLTP Kamojang itu 140 MW diantaranya berupa uap yang dipasok ke Indonesia Power (anak perusahaan PT PLN) dan 60 MW berupa listrik yang langsung dipasok kepada PLN.

Mengenai harga jual kepada PLN, menurut dia, sesuai harga keekonomian 4,45 sen dolar/KWH, sedangkan untuk uap berkisar Rp700 sampai Rp800/KWH dan juga tergantung pada harga minyak dunia.

PLTP Kamojang, yang produksinya didominasi uap merupakan pendukung sistem transmisi (inter koneksi) Jawa-Bali, dimana mengembangkan dan memproduksi energi geothermal berupa uap dan energi listrik. Uap disalurkan melalui pipa oleh PT PGE Kamojang untuk dipasok sebagai pemutar turbin PLTP milik PT Indonesia Power.

Menyinggung soal hutan lindung di arealnya, ia mengatakan, pihaknya sudah dizinkan oleh Gubernnur Jawa Barat dan Perhutani. PT PGE juga akan melakukan pemeliharaan lingkungan dengan dana sebesar Rp2,5 miliar per tahun selama lima tahun yang bisa diperpanjang lagi.

Sementara itu GM PT PGE Area Sibayak Choirulrozaq mengatakan, kapasitas PLTP terpasang saat ini total sebesar 12 MW, namun pihaknya akan menambah kapasitas dengan melakukan eksplorasi di Sinabung pada tahun ini.

"Ini baru eksplorasi geologi, dari laporan yang ada potensinya bisa mencapai 170 MW tetapi itu masih harus dibuktikan lagi," katanya.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010