Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia, tapi permintaan itu diabaikan oleh mereka
Pandeglang (ANTARA News) - Enam orang anggota Jamaah Ahmadiyah meninggal menyusul bentrok jamaah keagamaan itu dengan warga Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang, Minggu pagi.

"Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jamaah Ahmadiyah," kata Lukman,  tokoh masyarakat Cikeusik, Minggu.

Lukmah menjelaskan, seluruh korban meninggal itu tidak diketahui identitasnya karena tak memiliki kartu identitas, namun seluruhnya berasal dari luar daerah dan anggota Jamaah Ahmadiyah.

Dalam peristiwa itu, seorang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka parah di lengan kanannya oleh senjata tajam.

"Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh anggota Jamaah Ahmadiyah," kata Lukman.

Lukman menjelaskan, sebenarnya warga tak bermaksud melakukan kekerasan dan hanya ingin agar Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri.

"Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia, tapi permintaan itu diabaikan oleh mereka," katanya.

Menurut Lukman, pada Sabtu malam, puluhan anggota Jamaah Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat dan menginap di rumah Parman.

Minggu pagi, sekitar seribuan warga berbagai daerah dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik Kabupaten Pandeglang dan Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mendatangi rumah Parman.

Saat massa tiba, puluhan Jamaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudan siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang dan tombak.

Sesaat kemudian, kata Lukman, seorang anggota Jamaah Amhadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus.

"Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus," kata Lukman.

Sebelumnya Kepala Polres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad menjelaskan, penyerangan warga Cikeusik terhadap Jamaah Ahmadiyah dipucu sikap jemaah yang mengeluarkan pernyataan bernada menantang warga.

"Sebenarnya situasinya sudah kondusif, dan masyarakat juga sudah tenang-tenang saja, tapi karena ada pernyataan bernada menantang dari Jamaah Ahmadiyah akhirnya warga terpancing," kata Alex, Minggu.(*)

S031/B013

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011