Surabaya (ANTARA News) - Mabes Polri menargetkan pada 2014 seluruh jajaran kepolisian mulai dari Polda sampai Polres se-Indonesia sudah memiliki "Traffic Management Center" (TMC).

"Sampai tahun 2014, TMC di seluruh Indonesia sudah selesai hingga tingkat Polres," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri Irjen Pol Djoko Susilo di sela-sela peresmian Regional-TMC di Mapolda Jatim, Senin.

Ia mengatakan, TMC merupakan program yang berfungsi sebagai pusat pengendali dari Komando Koordinasi Komunikasi dan Informasi (K3I) di tingkat lalu lintas, namun dapat juga digunakan untuk satuan lain dan bahkan digunakan untuk kepentingan pemerintah daerah setempat.

"Jadi, TMC akan dapat berfungsi untuk memantau kecelakaan lalu lintas dan tindak kejahatan di wilayah tertentu serta kondisi kegiatan kemasyarakatan, sekaligus juga dapat mengawasi kinerja polisi dalam pengaturan lalu lintas dan pengamanan suatu wilayah," katanya.

Untuk tingkat nasional, program itu bernama "Nasional Traffic Management Centre" (NTMC), tingkat Polda disebut "Regional Traffic Management Centre" (RTMC) dan "Traffic Management Center" (TMC) di tingkat Polres.

Menurut dia, pengoperasionalan TMC itu melihat karakteristik masing-masing daerah. Selain Polda Metro Jaya dan Polda Jatim, hingga kini masih ada tujuh Polda yang sudah memiliki TMC, diantaranya Bali, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

"Kalau di Jawa pasti (dapat terlaksana), tapi kalau di luar Jawa melihat karakteristik wilayah masing-masing. Tentunya, ada skala prioritas, karena ada masalah-masalah di tingkat kabupaten dan kota," katanya.

Selain itu, program TMC bukan hanya untuk kepolisian lalu lintas, tapi juga bisa dimanfatkan untuk satuan-satuan lain dan instansi pemerintah. "Bisa juga untuk pencegahan kejahatan, sehingga masyarakat juga bisa merasa aman," katanya.

Terkait dana, ia mengatakan anggaran untuk pendirian TMC tidak hanya diambil dari kepolisian tapi juga keterlibatan pemerintah kabupaten/kota serta dukungan semua "stakeholder" (pemangku kepentingan).

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti mengharapkan semua polres juga memiliki program seperti TMC, tapi tidak harus selengkap dengan program RTMC di Polda.

"Tentunya, Polres harus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, tapi tidak harus sebesar ini. Bisa lebih sederhana yang bisa dilakukan," katanya, didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Sam Budigusdian.

Hingga kini, di Jatim sudah ada tujuh Polres yang sudah memasang CCTV dan terkoneksi dengan RTMC di Polda Jatim, di antaranya Surabaya, Batu, Sidoarjo, Malang, dan beberapa daerah lainnya.

"Di Polres bisa membuat posko sub pengendalian saja, karena tergantung dengan sinyal masing-masing daerah, seperti di Pacitan itu `kan susah kalau sudah keluar kota Pacitan," katanya.

RTMC Polda Jatim memiliki 140 kamera CCTV di berbagai kota di Jatim dan kamera yang terpasang pada 40 kendaraan patroli dengan delapan di antaranya dilengkapi dengan GPS ("Global Positioning System").

"Mobil berkamera itu selama patroli bisa dipantau dari ruang kendali yang terdapat di lantai II Gedung Dirlantas Polda Jatim. Tak hanya itu, Tim RTMC juga menempatkan kamera yang terhubung `live` dengan ruang kendali di helikopter," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Sam Budigusdian.

Sementara itu, Sekdaprov Jatim Dr H Rasiyo Msi di sela-sela peresmian itu mengatakan program RTMC yang digagas Dirlantas Polda Jatim itu diyakini akan mampu menekan angka kecelakaan dan aksi kejahatan di jalanan.

"Saya mewakili Pak Gubernur Jatim mengucapkan selamat atas peresmian TRMC, karena program ini sungguh luar biasa, sebab dapat membantu program dari pemerintahan Jatim yang berpihak pada rakyat miskin," katanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011