Timika (ANTARA News) - Jenazah Daniel Mansawan, Manajer Departemen Security and Risk Manajemen PT Freeport Indonesia yang tewas terbakar di Mil 37 MA 220 ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro, Kamis (7/3), hingga Minggu (10/4) saat ini belum dikebumikan.

Pihak keluarga yang diwakili kakak kandung almarhum Daniel, Piter Mansawan menyerahkan pengurusan hingga penguburan jenazah Daniel kepada Tongoi Papua, sebuah organisasi informal yang memayungi karyawan asli Papua di lingkungan PT Freeport.

"Kami keluarga menyerahkan urusan selanjutnya kepada Tongoi Papua. Kami hanya minta, jangan jadikan jenazah adik kami menjadi alat tawar-menawar oleh Tongoi Papua dan tidak boleh ada tindakan anarkis," tutur Piter.

Sedianya jenazah Daniel akan dikebumikan Minggu siang di pekuburan umum Timika Jaya-SP2 Timika. Namun setelah usai ibadah pelepasan jenazah di rumah duka almarhum di Jalan Kamora Kompleks Perumahan Staf RW B Kuala Kencana, rencana tersebut batal.

Sesuai pemberitahuan resmi dari pihak Tongoi Papua, jenazah almarhum Daniel malam ini tetap disemayamkan di rumah duka dan selanjutnya pada Senin (11/4) pagi akan diarak menuju Kantor PT Freeport Indonesia Kuala Kencana untuk mendapat penghormatan terakhir sebelum dibawa ke pekuburan umum SP2 Timika.

Saat memberikan sambutan mewakili keluarga almarhum, Piter Mansawan mengatakan tidak menyangka adiknya yang sudah lebih dari 20 tahun bekerja di PT Freeport itu akan pergi meninggalkan keluarga untuk selama-lamanya.

"Tidak pernah ada dalam pikiran saya kalau dia akan pergi mendahului kami keluarga. Satu minggu lalu kami masih bertemu, tetapi saat ini dia sudah di dalam peti mati," tutur Piter.

Menurut dia, sampai saat ini keluarga besar Mansawan masih mempertanyakan apakah benar jenazah yang terdapat dalam peti mati itu benar Daniel Mansawan.

"Kalau benar itu Daniel, kami minta pihak berwajib memberikan kopi asli hasil otopsi forensik kepada kami keluarga," pinta Piter.

Ia mempertanyakan kepada manajemen PT Freeport Indonesia dan pemerintah menyangkut jaminan keamanan dan keselamatan karyawan yang bekerja di lingkungan perusahaan tambang emas, tembaga dan perak itu.

Ia berharap kasus yang menimpa almarhum Daniel Mansawan mengakhiri seluruh rangkaian kasus teror penembakan brutal yang terjadi di areal PT Freeport Indonesia sejak Juli 2009.

Kepada pihak manajemen PT Freeport Indonesia, ia meminta agar memberikan jaminan hidup bagi isteri dan empat orang anak almarhum Daniel.

Direktur Executive Vice Presiden and CAO PT Freeport Indonesia Sinta Sirait mengatakan perusahan sangat kehilangan salah satu karyawan yang sangat profesional di bidangnya.

Sinta mengatakan, PT Freeport akan berupaya maksimal meringankan beban keluarga almarhum termasuk memberikan jaminan masa depan bagi isteri dan anak-anaknya yang masih kecil.

Sementara jenazah almarhum Hari Siregar, Chief Guard Departemen SRM PT Freeport Indonesia wilayah dataran rendah, Minggu pagi sudah diterbangkan ke Jakarta.

Saat ini jenazah Hari Siregar disemayamkan di rumah duka St Carolus Jakarta sebelum dikebumikan di salah satu pekuburan umum di Jakarta. (*)
(T.E015/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011