"Sangat disayangkan jika ada kelompok-kelompok yang berusaha memancing keributan dengan menghembuskan kabar menyesatkan."
Semarang (ANTARA News) - Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Jawa Tengah (Kesbanglinmas Jateng) menengarai adanya upaya adu domba oleh pihak-pihak tertentu saat bentrok antara warga Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, dengan TNI Angkatan Darat (AD).

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Jawa Tengah, Agus Tusono, di Semarang, Senin, mengatakan bahwa hingga saat ini masih muncul kabar tentang upaya penggalangan massa untuk melawan TNI.

Namun, ia mengharapkan, kejadian pada Sabtu (16/4) lalu tidak terulang kembali.

"Sangat disayangkan jika ada kelompok-kelompok yang berusaha memancing keributan dengan menghembuskan kabar menyesatkan," katanya.

Ia menuturkan, situasi di Desa Setrojenar telah kembali tenang, pascabentrokan antara warga dan aparat TNI.

Ia mengimbau, masyarakat tidak terhasut kabar menyesatkan, yang belum jelas kebenarannya.

Adapun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata dia, instansi yang dipimpinnya juga telah mendirikan posko terpadu serta patroli desa, bekerja sama dengan kepolisian.

Ia mengharapkan, masyarakat setempat bersama TNI dapat duduk bersama guna menyelesaikan permasalahan ini.

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Wahyudin Noor Aly, mengatakan bahwa penyelesaian secara sosial harus diutamakan dalam menuntaskan persoalan antara warga dan TNI tersebut.

"Semuanya harus bisa duduk bersama. Batas- batas wilayah yang ditetapkan harus dihormati oleh kedua belah pihak," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Ia menambahkan, setelah kedua pihak bersepakat untuk menyelesaikan, harus ada sosialisasi secara luas kepada masyarakat sehingga kasus serupa tidak terulang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011