Palu (ANTARA News) - Jasad Susanto Lakoro, korban tewas di sel tahanan Kepolisian Resort (Polres) Banggai, Sulawesi Tengah, akhirnya diotopsi pada Jumat pukul 17.00 Wita di Desa Langkoga Timur, Kecamatan Bualemo, tempat korban dimakamkan.

Paman korban, Suardin Lakoro alias Adin, yang dihubungi dari Palu, pada Jumat malam mengatakan, bahwa otopsi tersebut dilakukan oleh tim forensik dari Makassar.

"Hasilnya belum diketahui karena masih menunggu hasil uji laboratorium," kata Adin.

Otopsi tersebut dilakukan karena pihak keluarga tidak yakin jika korban Susanto meninggal akibat bunuh diri, seperti laporan dari kepolisian.

Adin mengatakan, proses otopsi tersebut dilakukan oleh dua orang dokter bersama tim medis lainnya. Menurut Adin, tim dokter memeriksa beberapa organ jenazah, seperti kepala, leher, paha dan bagian organ lainnya dalam tubuh korban.

"Mayat masih dalam kondisi utuh," katanya.

Dia mengatakan, tim dari forensik tiba di Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai selepas Shalat Jumat, lalu meluncur ke Desa Langkoga Timur, sekitar 130 kilometer arah timur dari Luwuk.

Tim dokter didampingi petugas dari Polres Banggai.

Dia mengatakan, proses penggalian mayat sudah dilakukan sebelum dokter datang, hanya saja penggalian dilanjutkan kembali dan mengangkat mayat dari liang lahat setelah tim dokter tiba di lapangan.

Proses otopsi tersebut, kata Adin, disaksikan ratusan anggota masyarakat di desa itu. Adin sendiri salah seorang saksi yang bertanda tangan dalam otopsi tersebut.

Dia mengatakan, belum diketahui kapan hasil otopsi tersebut diterima pihak keluarga karena masih menunggu pemeriksaan laboratorium.

Jumat malam ini sudah memasuki malam ke empat sejak korban dikebumikan pada Selasa siang.

"Malam ini di rumah duka masih ada kegiatan mengaji," katanya.

Korban dimasukkan dalam sel tahanan Polres Banggai pada Sabtu (16/4) dini hari. Korban dijemput polisi di rumahnya Desa Langkona Timur dengan tuduhan pelecehan seksual terhadap pacarnya.

Susanto dilaporkan ibu pacarnya dengan tuduhan menggauli anaknya.

Pihak keluarga kaget setelah mengetahui Susanto telah meninggal dunia pada Senin (18/4) malam. Pihak keluarga mendapati korban sudah di rumah sakit, setelah dihubungi polisi.

Kapolres Banggai, AKBP Moh Agung Budijono, kepada wartawan mengatakan bahwa Susanto berupaya gantung diri dengan menggunakan handuk yang diikatkan di terali besi.

Tetapi, kawan satu selnya segera menolong sehingga Susanto masih sempat dilarikan ke rumah sakit Luwuk. Namun, ia meninggal dunia di jalan sebelum sampai ke rumah sakit.
(T.A055/M027)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011