Chicago (ANTARA News) - Tornado dan angin kencang menerjang negara bagian barat-tengah AS, Missouri, dan meninggalkan jejak kerusakan yang membuat bandar udara utama St. Louis rusak parah dan memaksanya ditutup, kata beberapa pejabat, Sabtu (23/4).

Lima orang dirawat di rumah sakit Jumat larut malam (22/4), setelah cedera terkena puing dan pecahan kaca yang beterbangan di Bandar Udara Internasional Lambert-St. Louis ketika badai mencabik atap terminal utama dan menerbangkan pintu serta jendela.

"Semua operasi dihentikan di sini hari ini dan tak ada kegiatan penerbangan sampai penilaian dapat dibuat mengenai kerusakan dan apa yang akan dilakukan untuk membuat instalasi ini cukup aman guna melanjutkan penerbangan," kata juru bicara bandar udara Jeff Lea kepada AFP, yang dipantau ANTARA di Jakarta.

National Weather Service menyatakan tornado yang menerjang bandar udara dan daerah yang disekitarnya termasuk topan dalam kategori EF4 pada skala kekuatan tornado satu-sampai-lima Enhanced Fujira.

Itu berarti tornado tersebut telah mengakibatkan "kerusakan parah" yang telah sepenuhnya membuat banyak rumah rata dengan tanah, dengan kekuatan angin mencapai 322 kilometer per jam.

Direktur Bandar Udara Rhonda Hamm-Niebrugge mengatakan kepada wartawan ia berharap bandar udara itu dapat melanjutkan operasi pada Ahad (24/4), kendati ia memperingatkan bandar udara tersebut belum mampu mencapai kapasitas penuh.

Kelima orang yang cedera telah diperkenankan keluar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan, katanya.

"Ketika anda melihat kerusakan di sekeliling tempat ini, benar-benar ajaib bahwa tak ada korban jiwa dan tentu saja luka yang ditimbulkan sangat ringan. Jadi, kami bersyukur untuk itu," tambah wanita pejabat tersebut.

Badai, dan tornado, menerjang bandar udara itu menjelang malam pada Jumat (22/4), sehingga memaksa para pejabat di sana mengungsikan pelancong ke daerah yang lebih aman. (C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011