Jember (ANTARA News) - Sebanyak 312 peserta ujian nasional (UN) SMP/MTs di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengundurkan diri dengan berbagai alasan antara lain menikah, bekerja, dan pindah sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Jember, Ahmad Sudiyono, Selasa mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan siswa yang mengundurkan diri sebelum pelaksanaan UN.

"Memang tidak menutup kemungkinan ada siswa yang mengundurkan diri karena menikah di usia muda, dengan keinginan sendiri atau dipaksa orang tua," tuturnya.

Menurut dia, hampir setiap tahun pelaksanaan UN di Jember selalu ada siswa-siswi yang mengundurkan diri karena menikah.

"Pernikahan dini masih menjadi budaya di kalangan masyarakat pelosok pedesaan, sehingga pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak atas persoalan itu," katanya, menjelaskan.

"Pihak sekolah sudah berusaha maksimal untuk membujuk orang tua dan siswanya, agar mengikuti UN lebih dahulu, sebelum menikah. Namun, hal itu diabaikan oleh keluarga siswa," paparnya.

Selain itu, lanjut dia, siswa yang mengundurkan diri karena bekerja (pekerja anak) dan pindah ke sekolah lain, sehingga dinyatakan mengundurkan diri sebagai peserta UN SMP/MTs di Jember.

Kepala SMP dan SMA Dinas Pendidikan Jember Tatang Priyanggono mengatakan jumlah peserta UN SMP/MTs di Jember sebanyak 30.523 siswa, namun jumlah peserta yang hadir pada UN sebanyak 30.204 siswa.

"Sebanyak 319 siswa tidak hadir atau absen dalam pelaksanaan UN hari pertama yang digelar Senin (25/4), dengan rincian 312 siswa mengundurkan diri dan tujuh siswa sakit," ujarnya, menjelaskan.

Sementara Kepala MTs Tri Bakti Ajung, Marsan Karim, mengakui bahwa anak didiknya mengundurkan diri dari UN karena menikah di usia dini.

"Kami sudah berusaha mendatangi dan membujuk orang tua siswi itu, agar tidak menikahkan anaknya sebelum UN dilaksanakan. Namun, usaha kami sia-sia karena mereka tetap melanjutkan pernikahan putrinya sebelum UN," paparnya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011