Kudus (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa islah antara partainya dengan PKB kubu Gus Dur masih memungkinkan.

"Jika mereka memang mau menempuh jalur islah, tentu masih mungkin," ujarnya ketika melakukan kunjungan di Kudus, Jumat.

Terkait dengan rencana PKB kubu Gus Dur yang akan mengambil alih basis kader PKB yang masih loyal dengan kubu Gus Dur, Muhaimin mengaku, tidak mempermasalahkannya.

Apalagi, kata dia, Pemilu tahun 2009 Yenny Wahid berkampanye untuk Partai Gerindra, namun perolehan suaranya masih kalah dibanding PKB.

Terkait dengan verifikasi partai politik, katanya, sudah siap dan tinggal menunggu pengesahan di tingkat kecamatan melalui mekanisme Kementerian Dalam Negeri.

"Justru kita sudah siap semua, karena kepengurusan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga sudah beres. Kita tinggal menunggu mekanisme yang disiapkan sendiri oleh Kementerian Dalam Negeri untuk pengesahan di tingkat kecamatan," ujarnya.

Sebetulnya, kata dia, kepengurusan di tingkat kecamatan juga sudah beres dan tinggal menunggu proses penggantian pengurus.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PKB Gus Dur, Yenny Wahid juga mengungkapkan, islah dengan PKB kubu Muhaimin Iskandar masih tetap diupayakan.

Hanya saja, PKB kubu Gus Dur memiliki batas waktu yang harus dipenuhi untuk menyiapkan alternatif, apabila hingga tahun 2014 islah tetap tidak tercapai.

Apalagi, hasil muktamar PKB Gus Dur diamanatkan untuk mengikuti pemilu 2014, dengan memberikan amanat kepada DPP PKB Gus Dur.

Meskipun membuka kesempatan islah, PKB kubu Gus Dur memiliki tuntutan agar hak-hak almarhum Gus Dur dikembalikan.

Apabila tidak mau memenuhi persyaratan tersebut, kubu Yenny Wahid akan membentuk sekoci atau membentuk partai baru.

Untuk persiapan tersebut, PKB Gus Dur juga melakukan konsolidasi struktural dan menyempurnakan kepengurusan di berbagai tingkatan.

Bahkan, PKB kubu Gus Dur juga mengklaim kepengerusan di 33 provinsi di Tanah Air sudah terbentuk, sedangkan tingkat kabupaten/kota berkisar antara 50 hingga 60 persen terbentuk, serta anak cabang juga terbentuk semua.

(ANTARA/S026)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011