Minahasa (ANTARA News) - Jenazah Arie Ruru, 56 tahun, salah seorang korban kecelakaan pesawat Merpati Nusantara Airlines M-60 di Kaimana, Papua Barat, dimakamkan di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu.

Sebelum dimakamkan, lebih dulu dilaksanakan ibadah pemakaman di rumah duka di Desa Leilem III Jaga I, yang dipimpin Pendeta (Pdt) Christian Rindengan MTh.

Hadir pada ibadah pemakaman tersebut selain para keluarga, kerabat maupun teman dari korban Arie Ruru juga Wakil Bupati Minahasa, Jantje Sajouw.

Pdt Christian Rindengan dalam khotbahnya mengatakan, keluarga untuk tetap tabah dalam menghadapi peristiwa tersebut.

"Keluarga untuk tetap memelihara iman yang teguh kepada Tuhan dalam menghadapi peristiwa ini," kata Rindengan.

Wakil Bupati Minahasa Jantje Sajouw mengatakan, Pemerintah Kabupaten Minahasa turut berdukca cita atas meninggalnya Arie Ruru.

"Keluarga untuk tabah menghadapinya serta serahkan hidup ini kepada Tuhan," kata Sajouw.

Lidia Ruru salah seorang anak korban mengatakan, terakhir bertemu dengan ayahnya pada Agustus 2010, saat pulang ke kampung halaman di Leilem.

"Ketika akan kembali ke Jakarta, ayah saat itu sempat mengantar ke Bandara Sam Ratulangi. Ternyata itulah pertemuan terakhir kali," kata Lidia.

Menurut dia, rencananya ayahnya akan ke Jakarta pada April 2011, tetapi tidak jadi berangkat.

"Tidak menyangka akan terjadi peristiwa ini," kata Lidia.

Pemantauan ANTARA, usai ibadah, peti jenazah kemudian dinaikkan ke kereta jenazah yang ditarik sejumlah warga untuk dibawa ke lahan pekuburuan.

Keluarga, kerabat maupun teman dari korban ikut mengantar jenazah tersebut dengan berjalan kaki dari rumah duka hingga lahan pekuburan.

Sebelumnya, pesawat Merpati Nusantara Airlines dengan nomor penerbangan MA-60 PK-MZK, pada Sabtu (7/5), jatuh di sekitar Teluk Kamrauw, sekitar 15 mil laut dari Kaimana, Papua Barat, sekitar 14.30 WIT.

Pesawat naas itu berangkat dari Sorong pukul 12.50 WIT dan diperkirakan tiba di Kaimana sekitar pukul 14.11 WIT.

Pesawat tersebut dinyatakan hilang pukul 14.30 WIT. Pesawat dengan pilot Kapten Purwadi Wahyu itu mengangkut 18 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi. Total seluruh penumpang termasuk dua pilot dan dua pramugari, berjumlah 27 orang.

Pesawat ditemukan di kedalaman 30 meter di dasar laut dalam kondisi rusak.

Semua penumpang dan awak ditemukan meninggal dan sebagian yang telah dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Kaimana.

(J009/I006)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011