Timika (ANTARA News) - Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/ Cenderawasih yang melibatkan para prajurit TNI dalam program mengatasi buta aksara di wilayah pedalaman Papua.

Berbicara kepada wartawan di Timika, Sabtu, Agus Suhartono mengatakan, program pengentasan buta aksara di Papua itu terus dikembangkan karena sangat membantu masyarakat yang belum bisa membaca agar bisa membaca.

"Program itu sudah dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu oleh Kodam Cenderawasih dan itu terus berjalan. Program itu saya sangat dukung untuk terus berjalan untuk membantu masyarakat," katanya.

Wujud konkret dari upaya mengatasi kasus buta aksara di daerah pedalaman Papua, katanya, bisa melalui pembentukan rumah pintar, mobil pintar, sepeda motor pintar dengan memberdayakan aparat TNI yang ada di daerah-daerah untuk memberikan tutorial.

Menurut Panglima TNI, dengan kondisi geografis wilayah Papua yang bergunung-gunung dimana sebagian besar daerah masih sulit dijangkau dengan sarana transportasi baik darat, laut, dan udara maka saat ini Pemerintah Pusat sedang berkonsentrasi membangun konektivitas antardaerah di Papua.

Pembangunan konektivitas antardaerah itu, katanya, sangat penting dalam rangka memperlancar arus ekonomi dan hal-hal lain.

Dalam mendukung upaya dimaksud, jajaran TNI di Papua juga terus meningkatkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mempermudah jangkauan pelayanan dari satu daerah ke daerah lain khususnya alat transportasi.

Di Papua, kata Panglima TNI, pangdam Cenderawasih harus dilengkapi dengan sarana transportasi seperti helikopter untuk bisa menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan sarana transportasi lain.

Selain sarana transportasi, TNI juga terus melengkapi sarana komunikasi para prajurit yang bertugas di wilayah pedalaman Papua.

Di samping program pengentasan masalah buta aksara, menurut Panglima TNI, jajarannya juga memiliki sejumlah program kerja sama dengan sejumlah kementerian terkait. Sebagai contoh, katanya, program keluarga berencana (KB) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

Prajurit TNI, katanya, tidak dididik khusus untuk menjadi penyuluh KB. Tapi melalui program revitalisasi program KB, maka para prajurit TNI diberikan penyuluhan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat untuk bagaimana menjadi penyuluh bagi masyarakat di tempat tugasnya masing-masing.

Di Sulawesi Selatan, katanya, para prajurit TNI diberikan penyuluhan tentang bagaimana cara menanam padi yang benar dan selanjutnya para prajurit TNI membina kelompok-kelompok tani untuk dalam hal menanam padi. Sementara para personil kepolisian di Sulawesi Selatan juga diberikan penyuluhan bagaimana cara menanam jagung yang benar.

Dampak dari sinergitas program tersebut, katanya, mengakibatkan produktivitas padi dan jagung para petani setempat meningkat. Hal tersebut dipandang positif dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.

Panglima TNI mengharapkan Pemerintah Daerah di Papua perlu bersinergi secara positif dengan para prajurit TNI dan Polri setempat agar kemampuan yang dimiliki oleh TNI dan Polri dapat dioptimalkan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka membantu masyarakat.

Panglima TNI dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di Timika sejak Jumat (13/5) hingga Minggu (15/5).

Hari Sabtu Panglima TNI bersama rombongan meninjau operasional PT Freeport Indonesia di tambang terbuka Grasberg Tembagapura.

Pada malam harinya, Panglima TNI dijadwalkan menggelar tatap muka dengan jajaran Muspida dan para tokoh masyarakat Mimika bertempat di Hotel Rimba Papua Timika.

Panglima TNI bersama rombongan dijadwalkan akan melanjutkan kunjungan kerja ke Merauke, Minggu (15/5) untuk bersilahturahim dengan para prajurit yang bertugas menjaga wilayah perbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini (PNG) dan selanjutnya mengunjungi Jayapura.
 (T.E015/A011) 

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011