Yogyakarta (ANTARA News) - Paham materialis, pragmatis, kapitalis, dan antroposentris telah menimbulkan perilaku eksploitatif, destruktif, dan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

"Perilaku manusia seperti itu menjadi salah satu penyebab terjadinya permasalahan lingkungan, terutama ketersediaan air di Indonesia saat ini," kata Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhjidin Mawardi di Yogyakarta, Sabtu.

Namun, menurut dia pada kuliah umum bertema "Kerusakan dan Penyelamatan Lingkungan dalam Perspektif Islam" di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pemerintah justru mempermudah privatisasi terhadap sumber air yang ada di Indonesia.

"Hampir setengah mata air di Indonesia justru dieksploitasi oleh perusahaan swasta untuk memproduksi air mineral dalam kemasan. Hal itu merupakan salah satu sumber permasalahan," katanya.

Selain itu, kemiskinan yang berjalan erat dengan ketidakadilan dan kelemahan pemerintah serta kepentingan ekonomi dan politik jangka pendek juga telah memperparah kerusakan alam dan lingkungan.

Menurut dia, manusia sebagai bagian dari alam seharusnya berusaha menempatkan diri untuk saling mengisi satu sama lain dengan makhluk hidup yang lain.

Namun, ia mengemukakan, kini justru sumber daya alam banyak dimanfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan.

Ia mengatakan, permasalahan lingkungan tersebut akan menjadi ancaman bagi kehidupan. Permasalahan ini diprediksi sejumlah peneliti lingkungan akan semakin parah di kemudian hari.

"Oleh karena itu, lembaga penelitian diharapkan ikut berperan mengatasi permasalahan lingkungan, karena masalah tersebut berdampak pada upaya penyediaan pangan bagi masyarakat Indonesia secara umum," katanya.
(L.B015*H010/M008)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011